Aileen terbangun dari tidurnya, gadis-gadis itu telah kembali dari sungai dengan ikan yang sudah dibersihkan. Hanya perlu memasaknya saja. Suara tawa kecil dari Fagia terdengar nyaring di telinga Aileen, ia senang mendengar mereka ceria seperti itu. Kenapa ia harus lesu sendirian? Mungkin inilah saatnya untuk Aileen kembali seperti biasa, ia tak boleh terlarut dalam perasaannya sendiri, ia harus memikirkan mereka. Memikirkan rekan-rekannya, karena jika ia terlarut, maka ia sendiri yang akan rugi.