Pagi harinya Skay terbangun terlebih dahulu, ia sama sekali tidak pindah dari ruang tamu. Ia pun membangunkan Kenzo dan memberikan dia air putih, Kenzo menatap sekeliling. Ia lupa jika semalam sempat mabuk. Pantas saja ia tidak berada di kamar. Anehnya sekarang Skay mengajak dirinya ke kamar, juga raut wajahnya yang aneh membuat dirinya semakin curiga.
Sampai akhirnya mereka sudah sampai di dalam kamar, Kenzo duduk di tepi kasur dan Skay berdiri di depannya. Mereka pun saling menatap satu sama lain. Skay sedikit ragu, apakah ia akan menceritakan tentang apa yang sempat ia dengar petang tadi atau tidak. Sungguh, ia benar-benar bingung. Tapi jika tidak bercerita kepada Kenzo, ia akan khawatir dan tidak bisa tenang.
"Kenzo, sebenarnya jam 2 tadi aku bangun. Aku ke dapur buat minum, dapur kita ada ujung rumah ini. Samping dapur halaman belakang, kamu tahu aku dengar apa?" Kenzo menggeleng, karena ia tidak tahu apa yang Skay dengar.
"Ada pengawal kamu yang berkhianat."