Kenzo tengah melakukan makan pagi bersama dengan Askar dan juga mamanya, suasana begitu hening. Ia juga tidak tahu harus mengatakan apa untuk memulai pembicaraan. Kenyataannya di pikirannya terdalam perkataan Askar petang tadi, tentang dia yang dihantui oleh mimpi. Sampai sekarang ia tidak tahu bagaimana cara mengatasi itu, ataukah tidak ada cara lain?
Sampai akhirnya sarapannya sudah habis, ia pun pamitan kepada mamanya dan segera keluar dari sini. Ia akan menuju ke kantornya, kebetulan Tije sudah menjemput dirinya dan dia berada di depan rumah. Ia sengaja tidak membawa mobil, sepertinya ia tidak akan bisa menyetir dengan fokus jika membawa mobil. Jadi tidak ada salahnya menyuruh Tije menjemputnya.
"Apakah kau tidak ingin bertemu dengan Skay? Sepertinya kau lama sekali tidak bertemu dengan Skay."
"Dia sangat sibuk, saya tidak mau menganggu dia," jawab Kenzo seadanya.
"Siapa tahu Skay tidak sibuk, jadi kau bisa bertemu dengan dia."
