Setelah perdebatan tadi dengan Hana, Skay berjalan masuk ke dalam toko rotinya dengan perasaan berkecamuk. Ada sedikit rasa bersalah, tapi ia bukan tipe orang yang diam ketika ada yang menindas dirinya. Sudah cukup ia diam ketika Hana menyalahkan dirinya atas apa yang dirinya perbuat. Hana harus mendapatkan konsekuensi atas apa yang dia lakukan selama ini.
Ia pun kembali duduk di bagian kasir, mengambil air mineral di dalam botol dan meneguknya hingga tersisa setengah. Untung saja para pelanggan tadi sudah pulang. Mungkin sekarang hanya tersisa 2 atau 3 pelanggan saja. Semoga mereka masih mau berkunjung ke sini setelah kejadian tidak mengenakkan tadi. Mungkin kejadian ini akan ia sembunyikan dari kedua orang tuanya.
"Skay, tadi siapa? Mengapa dia marah-marah setelah masuk ke sini?" tanya salah satu karyawan perempuan yang cukup akrab dengan Skay. Dia juga seumuran dengan Skay.
