Kenzo di apartemennya, ia mengunjungi mamanya di sini. Tentu saja tanpa sepengetahuan papanya, mungkin pria itu hanya tau dirinya pergi ke kantor. Ia tak peduli, yang terpenting ia bisa bertemu dengan mamanya dan memastikan keadaan mamanya secara langsung.
Ia berada di balkon apartemennya, di sampingnya sudah ada mamanya. Tadi ia sempat makan bersama dengan beliau, karena setelah minum wine tubuhnya sama sekali belum terisi makanan. Untung saja mamanya tak mencium bau alkohol di badannya.
"Kenzo, sebenarnya mama sama sekali tidak melarang kamu tinggal sama papa. Tapi mama mau kamu benar-benar dari hati, bukan karena paksaan."
"Sebenarnya Kenzo juga enggak mau ma, tapi kakek udah berbuat lebih sama Skay. Kenzo enggak mau Skay kenapa-napa."
"Mereka akan mencelakai Skay karena apa?"