Skay mengerjapkan matanya perlahan-lahan, ia menatap sekeliling, ternyata ia masih berada di dalam kamar kedua orang tuanya. Ia pun memutuskan untuk keluar dari sini setelah nyawanya benar-benar terkumpul. Ia berjalan perlahan-lahan menyusuri lorong rumahnya.
Ia berhenti ketika mendengar suara seseorang yang tengah melakukan percakapan, ia yakin itu suara mama dan papanya. Karena samar-samar, ia pun mendekat ke sumber suara. Ternyata kedua orang taunya berada di halaman belakang, ia pun bersembunyi di balik pintu guna mendengar percakapan itu.
"Pa, bagaimana ini. Mama enggak mau Skay kenapa-napa, beberapa kali keluarga itu mengancam kita, juga dengan Skay."
"Papa juga bingung ma, papa enggak tau lagi harus berbuat apa. Rasanya tak tega jika Skay harus membubarkan Dexstar untuk membayar semuanya."
"Kasihan Skay jika harus menanggung semuanya seorang diri. Aku enggak mau Skay terus memiliki urusan dengan mereka."