Skay berjalan di trotoar seorang diri, ia baru kembali dari supermarket. Karena letaknya di depan komplek perumahannya, ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Itung-itung olahraga, bukannya pulang ia malah berjalan-jalan dulu. Karena di sini cukup indah untuk dipandang walau sedang berjalan.
Dengan tas belanjaan di salah satu tangannya, ia fokus melihat-lihat sekitar. Orang-orang di negara sini memang kebanyakan jalan kaki, atau naik kendaraan umum jika berpergian jauh. Jadi jarang ada kemacetan dan kebisingan kendaraan. Suasananya pun cukup tenang. Cocok sekali dibuat menenangkan untuk pikiran.
"Jalan sendiri saja."
Skay dikejutkan dengan suara itu, lantas ia melihat ke arah samping dan mendapati Vito yang ikut berjalan di sampingnya. "Bagaimana bisa kau berada di sini?" tanya Skay heran.
"Ini jalanan umum, siapapun bisa datang ke sini."
"Yaudah, cuma mau tanya aja sih," balas Skay sembari tertawa canggung.