Hari sudah mulai larut malam, Kenzo berada di balkon kamar Skay, merenung dan menikmati malam hari ini. Matanya melihat ke atas, suasana ini begitu asing bagi dirinya. Pertama kali dalam sejarah ia menginap di rumah Skay, rasanya berbeda sekali. Kamar Skay berada di lantai atas, sementara kedua orang tua Skay berada di lantai bawah.
Karena hawa dingin yang menyerang, ia pun kembali masuk ke dalam kamar Skay. Menutup pintu perlahan-lahan karena tak mau menganggu tidur Skay yang cukup nyenyak. Tapi baru satu langkah berjalan kepalanya sangat sakit, jantungnya pun turut berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia memejamkan mata, keringat sebesar biji jadung mengalir di pelipisnya.
"Sial! Jangan sekarang!" batin Kenzo.
Prang