Sudah tengah malam, tapi Kenzo tak bisa tidur di sofa yang cukup luas ini. Bahkan ini hampir pagi, matanya terpejam. Tapi ia tetap tak bisa berkelana di alam mimpi, tubuhnya lelah. Ia ingin segera beristirahat, tapi mengapa pikirannya seolah tak tenang? Apa yang ia pikirkan ia tak tau.
Akhirnya ia memutuskan untuk bangun, ia berdiri dan mengambil jaket yang tersampir di tempatnya. Ia memakai jaket itu dan memakai masker, karena ia masih berada di rumah sakit. Lantas ia keluar dari ruangan ini, ia menaiki tangga menuju rooftop rumah sakit. Sesampainya di sana sangat sepi dan gelap, hanya ada cahaya yang berasal dari bulan saja.
Ia pergi ke sudut, ada pembatasnya tapi hanya sebatas perutnya saja. Ia melihat ke depan, banyak bulan dan bintang juga lampu gedung-gedung yang menjulang tinggi. Semuanya tampak indah dan menyatu menjadi satu, semilir angin yang dingin tak membuat ia merasa kedinginan. Bahkan ia memejamkan mata menikmati angin menghunus wajahnya.
"Kau di sini juga rupanya."