Bab 40.
Ayu dan Dina terdiam, mereka saling pandangan, tak mengerti dengan urusan yang beginian. Aku menarik nafas kasarnya. Undangan ini aku buang saja ke tempat sampah. Karena aku yakin kalau Mas Harry nampak undangan ini akan memicu pertengkaran hebat lagi seperti terakhir nama itu ku sebut. Apalagi datang ke resepsi mantan, itu suatu hal yang mustahil, gak mungkin terjadi.
"Kalian gak pernah tau kan! Saat terakhir lelaki itu datang ke sini, lalu Mas Harry menjemput saya sore ketika pulang dari sini. Lelaki itu menelfon dan chat saya berkali-kali!" jelasku sambil mengusap wajah dengan dua telapak tangan.
"Karena gak saya angkat telfonnya, dia malah chat! Dan itu menimbulkan kan kecurigaan Mas Harry. Ia menyuruh saya angkat atau balas chat lelaki itu agar ia tak mengganggu lagi. Atau dia yang bicara dengan lelaki itu!" cecarku.