Bab 42.
Selesai makan malam, kami keluar dari warung lesehan lalu menunggu Mas Harry keluar dari parkiran mobil. Ia meminta kami di sini saja, biar ia ambil mobil dulu di parkiran tak payah jalan lagi.
Tiin ... tiinn.
Mobil sedan warna hitam tepat berhenti di depan kami. Mas Harry langsung keluar membukakan pintu untukku. Kemudian Ayu dan Dina ikut masuk ke dalam mobil. Tujuan selanjutnya mengantarkan mereka ke kost-annya. Ku lirik arloji di tangan sudah pukul setengah sembilan malam.
Pasti beby mungilku sudah mengantuk. Tak pernah aku pergi selama ini tanpa membawanya. Tapi aku tak khawatir karena Melly perlakukan anakku seperti saudara dan adiknya sendiri. Karena ia tau diri, statusnya dan Pak Dirman ayahnya adalah bekerja di rumahku.