Bab 52.
Begitu Farah keluar dari kamar, keluarga langsung tertegun dengan penampilan Farah, demikian juga dengan tamu lain, semuanya kagum dengan kecantikan Farah. Ia tampak anggun dan elegant saat duduk di tengah antara kedua orangtuanya. Tangannya mulai dingin, jantungnya juga berdegub kencang.
Dari keningnya mulai keluar bulir halus alias keringat. Aku tahu dari gelagat wajahnya yang gelisah, ku berikan tisu melalui Fifi. Agar bisa menyeka dahi dan bawah hidung yang basah. Fifi berbisik ke mamanya lalu memberikan tisu ke tangan Farah.
Ia menyeka dahi dan atas bibirnya yang basah oleh keringat. Tak lama Mamanya Karen membawa kotak perhiasan lalu Farah maju selangkah di depannya. Mama Karen memakaikan cincin berlian bermata satu berlapiskan emas dua puluh empat karat.
Kemudian memakaikan gelang berbentuk rantai ke tangan kiri Farah dan yang terakhir, di pasangkan kalung ke leher Farah. Semua yang hadir terperangah, biasanya lamaran itu hanya di ikat dengan sebuah cincin saja.