Bab 48.
Alhamdulillah, kelar juga acara ziarah ke makam keluarga. Ku lirik arloji di tangan, sudah pukul setengah enam sore. Sudah seharian di luar, saatnya pulang ke rumah. Aku menunggu Mas Harry di pintu parkir. Karena macat, aku lebih memilih berdiri di pintu luar saja.
Tiin ... tiinn ...
Nah, itu mobilnya datang menghampiriku, Mas Harry keluar lalu bukakan pintu untukku.
Ac mobil langsung di hidupkan, begitu juga dengan musik sudah mengalun lebih dulu.
"Oh-iya, Mey! Jadi kapan acara lamaran Farah di gelar?" tanya Mas Harry.
"Lusa, Mas! Pukul empat sore," sahutku.
"Waduhh, kok mepet banget waktunya, sudah hampir Ramadan ini!" serunya.
"Inginnya pun Ramadan ini, mereka udah sah jadi suami-istri, tapi waktu si Karen padat terus hingga hari ini," jelasku.
"Oh, begitu." Mas Harry bergumam.
"Syukurnya si Karen, masih bisa ambil cuti tiga hari untuk acara lamaran nanti," ucapku.
"Segitunya jam kerja si Karen, sampai urusan pribadi pun terabaikan," katanya.