Bab 50.
POV Farah.
Tepat pukul sebelas siang, dekorasi di ruang tamu sudah selesai di kerjakan oleh pihak wedding organizer. Waah, terkesan sangat mewah jadinya rumahku.
Alhamdulillah, Papa dan Mama tersenyum puas melihat hasil kerja mereka. Akhir aku bisa menarik napas lega, karena kepikiran terus dari tadi malam soal dekor ini.
Sekarang saatnya masuk ke dapur untuk membantu Mama mengolah masakan hingga menjadi hidangan yang lezat walau sederhana. Fifi sudah dari tadi meracik dan mengolah bumbu serta sayur yang di suruh Mama.
Fifi, adikku mulai pintar masak, Ia lebih cekatan bekerja di dapur di bandingkan aku. Habisnya waktuku lebih banyak bekerja di kantor. Hanya waktu libur saja baru ada di rumah. Waktu tersebut di gunakan untuk beristirahat atau kumpul di acara teman atau keluarga.
"Cieee ... adik Kakak udah pintar banget masak ini!" pujiku.
"Hee ... hee, makanya Kakak harus belajar masak juga, kan entar lagi mau marrid," celetuknya.