Chereads / HASRAT TUAN MUDA / Chapter 22 - KEKHAWATIRAN YANG MENGGEBU

Chapter 22 - KEKHAWATIRAN YANG MENGGEBU

Sebuah percakapan rutinitas yang selalu mereka lakukan.

"Iya sayang, yang semangat ya kerjanya." Kata Adeline

"Pastinya." Jawab Smith

Kemudian Adeline mencium tangan Smith dan Smith mencium kening Adeline.

Sore harinya Adeline siap-siap untuk pergi ke acara ulang tahun temannya, ia memakai gaun karya desainer terkenal ia juga memoles wajah cantiknya dengan sedikit makeup. Setelah itu ia pergi menggunakan tas brendead yang Smith belikan untuknya. Waktu Adeline menuruni tangga, pekerja yang melihatnya begitu kagum dengan penampilan Adeline yang begitu cantik.

"Nyonya cantik banget." Bisik para pegawai Adeline yang melihat Adeline turun dari tangga

"Iya, memang gak salah tuan muda pilih istri yang secantik nyonya Adeline." Bisik pegawai lainnya

"Hei apa yang sedang kalian lakukan disini." Kata Sofia mengagetkan pegawai itu

"Eh bu Sofia." Kata pegawai itu kaget

"Cepet sana kerjakan pekerjaan kalian." Kata Sofia.

"Baik bu." Jawab pegawai itu

Sofia yang melihat Adeline, ia langsung menegur nya. Ia pun sangat terpesona dengan penampilan Adeline, tapi tetep dalam hatinya benci.

"Nyonya mau kemana udah rapih?" Tanya Sofia

"Oh aku mau pergi ke pesta ulang tahun teman ku." Jawab Adeline

Adeline pun pergi ke pesta ulang tahun temannya, begitu ia sampai disana semua sorot mata memandang Adeline yang baru turun dari mobil mewahnya. Adeline berjalan dengan begitu anggun, sehingga membuat semua orang terpesona melihatnya.

"Hai happy birthday." Kata Adeline kepada temannya

"Hai makasih ya udah datang." Jawab temannya Adeline

"Iya sama-sama." Kata Adeline

"Kamu makin cantik aja." Kata temannya

"Ah bisa aja kamu." Kata Adeline tersenyum

Adeline pun menikmati pesta ulang tahun temannya itu, tidak terasa jam pun menunjukan pukul 08.00 malam. Waktunya ia pulang karena Smith berpesan kalau Adeline harus tiba di rumah jam 09.00 malam.

Kemudian Adeline pulang duluan. Waktu sedang dalam perjalanan pulang, tidak seperti biasanya jalan menuju rumahnya sangat sepi. Tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti di depan mobil Adeline. Seketika supir Adeline menghentikan mobilnya. Dan ada 3 orang yang mengetuk-ngetuk kaca mobil Adeline.

"Hei Keluar, keluar sekarang juga." Kata ke 3 orang itu mengetuk-metuk kaca mobil Adeline

Adeline pun ketakutan, kemudian ia dan supirnya keluar dari mobil itu. Terjadi perkelahian antara supir dan penjahat itu, sementara itu Adeline di bius oleh salah satu penjahat itu dan di masukan ke dalam mobil mereka.

Supir yang tergelerak di jalan karena di pukuli oleh penjahat tadi, supir itu berteriak-teriak memanggil Adeline yang di bawa oleh penjat itu.

"Nyonya nyonya nyonya." Teriak supir Adeline

Mobil penjahat itu pun pergi meminggalkan supir Adeline yang tergelerak di jalan. Supir Adeline pun, ia perlahan-lahan bangun dengan sakuat tenaga karena tubuhnya babak belur di pukul para penjahat itu. Kemudian ia terbangun, dan langsung bergegas mengemudikan mobilnya untuk pergi ke rumah Smith, ia akan memberitahu Smith.

"Tuan tuan." Kata supir itu kepada Smith sambil kesakitan

"Kenapa dengan wajah kamu, mana nyonya muda?" Kata Smith pada supir itu

"Nyonya muda di culik tuan, waktu kami sedang dalam perjalanan pulang. Penjahat itu menghentikan mobil kami, dan menggedor-gedor pintu mobil tuan." Kata Supir itu

"Apa kamu bilang istri saya di culik? Siapa yang berani-beraninya meculik istri saya?" Kata Smith sangat panik

Suasana hati Smith berubah derastis begitu mendengar Adeline di culik.

Di tempat lain, Adeline yang tersadar dari biusan para penculik itu. Ia sekarang sudah berada di tempat yang kumuh di sebuah gudang dengan tangannya yang di ikat.

"Aku ada dimana, lepaskan aku." Kata Adeline sambil ia berusaha melepaskan tangannya yang diikat.

"Diam kamu." Kata salah satu penculik itu

"Siapa kalian, kenapa kalian meculik aku?" Kata Adeline

"Diam jangan banyak bicara." Kata salah satu penculik itu

Tiba-tiba ada seorang wanita yang masuk ke gudang itu menemuai Adeline. Adeline kaget begitu melihat perempuan itu adalah Clarissa

"Hai perempuan perebut laki orang apa kabar kamu?" Kata Clarissa sambil ia mengangkat dagu Adeline dengan tangannya

"Clarissa, ternyata kamu yang sudah menculik aku." Kata Adeline

"Hahaha iya, emangnya kenapa?" Kata Clarissa

"Tolong lepasin aku Clarissa, apa salahku?" Kata Adeline

"Gak akan cewek kampung." Kata Clarissa

"Kenapa kamu menculik aku?" Tanya Adeline

"Masih bertanya kamu. Kamu sudah berani merebut Smith dari aku." Kata Clarissa

"Tapi kan kamu hanyalah mantan Smith, kamu hanya masa lalu dia." Kata Adeline

"Berani-beraninya kamu ngomong begitu, dasar cewek kampung." Kata Clarissa

"Tolong lepasin aku, aku mohon." Kata Adeline

"Malam ini kamu akan tidur disini, di tempat yang seharusnya untuk kamu. Karena tempatmu disini bukan di rumah Smith." Kata Clarissa dan ia pun meninggalkan Adeline

"Clarissa lepasin aku, aku mohon Clarissa lepasin aku." Teriak Adeline sambil ia menangis

"Jagain dia, jangan sampai dia melarikan diri." Kata Clarissa kepada anak buahnya

"Baik nyonya." Jawab anak buah Clarissa

Sementara Sofia yang mendengar kabar Adeline di culik ia sangat senang, dan ia berharap Adeline tidak di temukan. Sofia pun mulai mendekati Smith, ia pura-pura bersimpati dan sedih atas di culiknya Adeline. Supaya Smith percaya lagi padanya.

Sementara itu Smith melaporkan ke polisi tentang Adeline yang di culik. Kini sudah 2 hari Adeline di culik, dan polisi belum juga menemukan Adeline. Hari-hari Smith di selimut dengan kekhawatiran.

Semenjak Adeline di culik, hari-hari Smith terus saja di penuhi dengan kekhawatiran. Ia tidak berangkat ke kantor, makan pun hanya sesuap dua suap, tidur pun terganggu karena terus saja memikirkan keadaan Adeline di luar sana.

Sementara itu Sofia merebut kembali hati Smith supaya percaya lagi dengannya.

"Tuan yang sabar ya, pasti secepatnya nyonya akan segera di temukan." Kata Sofia menenangkan Smith

"Tapi sampai saat ini polisi belum juga menemukan dia." Jawab Smith sedih

"Mending tuan makan dulu, nanti kalau tidak makan tuan sakit." Kata Sofia

"Saya enggak mau makan, saya hanya ingin Adeline secepatnya di temukan. Saya takut dia kenapa-napa." Kata Smith

"Tuan harus makan, walau hanya sedikit." Kata Sofia

Smith pun mendengar perkataan Sofia. Ia makan walau hanya dua suap saja. Sofia yang menyaksikan itu tersenyum.

Sementara itu Adeline yang sedang di culik, ia di kasih makan nasi bungkus oleh anak buahnya Clarissa.

"Nih kamu makan dulu." Kata salah satu anak buahnya Clarissa sambil ia melempar nasi bungkus dan aqua gelas ke pangkuan Adeline

"Saya gak mau memakannya, saya mau keluar dari sini." Kata Adeline

"Kamu jangan banyak bicara cepat makan, kamu mau sakit hah?" Kata salah satu anak buahnya Clarissa

Adeline pun seketika berpikir, kalau ia tidak makan kasian anak yang ada dalam perutnya. Dan sebenarnya ia pun sangat lapar.

"Bagai mana saya bisa memakannya, kalau tangan saya di ikat begini?" Kata Adeline