Adeline berjalan meninggalkan kamar itu dengan membawa kopernya, ia berniat untuk pergi ke Apartemen nya.
Clarissa yang masih berada di ruang tamu, ia sangat senang Dan tersenyum ke arah Adeline yang sedang menangis sambil membawa kopernya. Sebaliknya Adeline menatap Clarissa dengan ujung mata sinis nya.
Adeline meninggalkan rumah mewah itu dengan hati yang sedih, ia di antar sama supirnya untuk pergi menemui Jhon Di apartment nya. Di perjalanan dari dalam mobil ia menangis sambil menatap keluar.
Setibanya di Apartemen ia langsung mengetuk pintu Apartemen nya. Tetapi sebelum itu Adeline mengusap dulu air matanya Karena ia tidak mau Jhon mengetahui kalau Dia lagi sedih.
"Jhon!" panggil Adeline dari balik pintu apartemennya sambil mengetuk pintunya
Tidak lama Jhon pun membuka pintunya, setelah Jhon membuka pintunya Adeline langsung menerobos masuk ke apartemen nya. Jhon pun kaget Dan ia penasaran, baru kemarin kakaknya menemuinya kini ia sudah disini lagi dengan membawa koper.
"Gak sopan banget masuk rumah orang nerobos begitu aja." Kata Jhon ke Adeline dengan nada bercanda walau di ikuti rasa ingin tahunya.
"Apa rumah orang? Ini kan rumah aku juga." Jawab Adeline.
Jawaban kakak perempuan nya itu semakin membuat Jhon bertanya-tanya.
"biasa aja kali jangan judes gitu." Ucap Jhon
"Abisnya kamu sama kakak sendiri aja gitu." Kata Adeline
"Eh kan baru kemarin kamu dari sini, kok udah kesini lagi bawa-bawa koper sagala lagi." Kata Jhon
"Iya Aku ngidam mau nginep disini selama beberapa hari." Jawab Adeline berbohong
"Emangnya suami Kakak ngizinan?" Tanya Jhon
"Ngizinin lah kan ini juga Demi anaknya." Kata Adeline sambil memegang perutnya, Dan seketika air matanya jatuh dikala membahas tentang anak.
"Kenapa nangis?" Tanya Jhon
"Enggak papa, cuma terharu aja sebenar lagi kakak akan menjadi seorang ibu." Jawab Adeline berbohong, padahal ia menangis gara-gara inget kejadian yang tadi
"Udah jangan nangis lagi." Kata Jhon memeluk Adeline
Jhon sama sekali tidak curiga, Karena ia tau kalau wanita Hamil suka sensitive jadi gampang nangisnya.
"kalau gitu kakak Mau istirahat dulu ya di kamar." Kata Adeline
"Mau Jhon bantuin bawa kopernya gak?" Kata Jhon
"Gak usah, biar kakak aja." Jawab Adeline
Adeline pun pergi ke kamar nya, di dalam kamar Adeline kembali menangis.
Sementara Smith yang masih berada di dalam kamar, ia merasa bersalah kepada Adeline karena tidak jujur. Tiba-tiba Clarissa menemui Smith di dalam kamarnya.
"Smith Kenapa istri kamu pergi membawa koper?" Tanya Clarissa menghampiri Smith yang sedang duduk di kursi yang ada di kamar luas nan mewah itu
"Dia tadi mendengar pembicaan kita." Jawab Smith
"Bagus dong kalau gitu." Kata Clarissa senang
"Apa maksud kamu? Lebih baik kamu pergi aja dari sini. Aku butuh waktu untuk sendiri." Smith mengusir Clarissa dari kamarnya. Dan Clarissa pun pergi dari kamar itu
Keesokan harinya Clarissa datang lagi ke rumah Smith, ia berniat untuk menggoda Smith. Ia berpikir bahwa ini waktu yang tepat untuk merebut Smith dari Adeline.
"Hai Sofia." Kata Clarissa
"Non Clarissa." Jawab Sofia
"Tuan Smith dimana?" Tanya Clarissa
"Dia lagi duduk di taman belakang, Dari kemarin tuan Smith keliatan murung." Jawab Sofia
"Ya Udah, Aku mau nyamperin dia dulu ya." Kata Clarissa
"Iya non." Jawab Sofia
Clarissa pun menemuai Smith yang sedang duduk sendiri Di kursi yang ada di taman belakang rumahnya. Ia melihat Smith lagi memegang kepalanya sambil duduk sedirian di taman itu.
"Hai, Kamu lagi ngapain?" Clarissa mengagetkan Smith
"Seperti yang Kamu liat." Jawab Smith cuek
"Sepertinya Kamu lagi banyak pikiran? mau Aku pikirkn biar rileks?" Tanya Clarissa sambil memegang pundak Smith, ia bersiap untuk memijit pundak Smith
"Gak usah." Smith menolaknya
"Aku Mau ke kamar." Kata Smith meninggalkan Clarissa
Clarissa Kesal dengan sikap Smith yang sekarang sudah berubah, Smith sekarang cuek kepada Clarissa. Jauh berada dengan sikapnya dulu.
Hari-hari Smith ia lewati tanpa Adeline. Smith merasa bahwa ia sangat begitu kehilangan Adeline. Kini hati Smith sudah berpindah ke Adeline, kini yang Ada di hatinya Smith cuma Adeline.
Dengan berat hati Jhon menyaksikan kakanya pergi dengan Smith.
Adeline dan Smith pun pergi meminggalkan Apartemen. Di dalam mobil Smith menceritakan semua tentang Clarissa kepada Adeline.
"Sayang Maafkan aku Karena sudah membuatmu marah." Kata Smith di dalam mobil sambil memegang tangan Adeline
"Iya, tapi Aku masih sakit hati tentang kejadian waktu itu." Jawab Adeline cemberut
"Jadi gini, Clarissa itu adalah pacar aku 3 thn yang lalu. Waktu itu dia meninggalkan aku dengan alasan yang tidak jelas. Aku gak cerita sama Kamu karena aku berfikir dia tidak akan menemuiku lagi." Kata Smith
"Kenapa Kamu jembut aku ke sini, kirain Aku kamu lebih memilih Clarissa di bandingkan aku" Tanya Adeline
"Clarissa cuma masa lalu aku, sementara Kamu adalah masa depanku." Kata Smith
"Kalau begitu, Kenapa Kamu baru jemput aku sekarang?" Tanya Adeline
"Karena aku ingin Kamu nenangin diri dulu, jadi aku baru jemput Kamu hari ini. Kalau boleh jujur hari-hari ku sepi tanpa kamu Sayang, aku sangat begitu merindukan mu dan calon anak kita." Kata Smith sambil memeluk Adeline
"Aku juga sangat merindukan mu." Kata Adeline
"Bagaimana kabar anak kita Sayang?" Tanya Smith sambil mengelus perut Adeline
"Kemarin Aku pariksa ke dokter, katanya anak kita sehat." Jawab Adeline
"Kamu sedirian pergi ke dokter? " Tanya Smith
"Iya, Karena kemarin kan jadwal Aku untuk kontrol kehamilan ku ke dokter." Jawab Adeline
"Maafkan aku sayang, Karena sudah membuat kamu pergi ke dokter sedirian." Kata Smith
"Iya engga papa, nanti kan ada jadwal kontrol selanjutnya." Kata Adeline
"Iya, jadi gak sabar liat Smith junior." Kata Smith
Kemudian mereka pun tiba di rumah mewah itu. Pada saat mereka ingin turun dari mobil, Adeline di gendong sama Smith masuk rumah.
"Sayang apa-apaan sih malu tau, lepasin aku." Kata Adeline
"Kenapa harus malu kan Kamu istri aku." Jawab Smith sembari menggendong Adeline memasuki rumahnya
Tiba dalam rumah, Sofia yang melihat Adeline pulang kerumah ia langsung Tanya kabar Adeline walaupun ia tidak senang dengan itu semua
"Apa kabar nyonya?" Tanya Sofia pura-pura baru ketemu Adeline, padahal kemarin ia bertemu sama Adeline di super market
"Baik." Jawab Adeline singkat, Karena ia sudah tau kalau Sofia memang Tidak menyukainya
Smith pun terus menggendong Adeline menuju kamarnya. Sementara Sofia yang melihat nya ia terus saja marah-marah
"Kurang ajar Adeline kembali lagi kesini." Kata Sofia bicara sendiri
Raut wajahnya tampak sangat kecewa dan kesal.