Pangeran Toh Jaya berjalan sendirian sepulangnya dia dari Istana Kerajaan Singhasari. Setelah diskusinya hari itu bersama dengan ibunya ia jadi berpikir keras. Ia tidak tahu entah sejak kapan ibunya itu memiliki ambisi untuk mendapatkan kekuasaan. Meskipun yang di inginkan ibu nya itu hanyalah tahta negara bagian yang didapat Singhasari dari ekspansi Ken Angrok, tetap saja awalnya Ken Angrok memang telah menunjuk Pangeran Mahisa sebagai pemimpinnya. Dan ia juga tidak memiliki masalah apapun dengan Pangeran Mahisa. Pangeran Mahisa yang memiliki sifat supel dan baik kepada setiap orang membuat semua orang nyaman dengannya. Tapi kecemburuan itu memang pasti ada, karena Pangeran Mahisa sangat dicintai mendiang Raja Ken Angrok dan juga Raja Anusapati. Namun baginya kecemburuan itu hanya seujung kuku. Rasa sayangnya terhadap adik tirinya itu masih lebih besar dari kecemburuannya.