Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

FIGHTING CLUB

🇮🇩TRIS_WISNOF
--
chs / week
--
NOT RATINGS
8.4k
Views
Synopsis
kisah seorang petarung wanita yang memberantas bullying disekolah Bina Prestasi salah satu sekolah ternama yang mempunyai primadona yaitu bernama bella wanita yang sangat tangguh berani melawan pelaku bullying di sekolah yang telah meraja lela dan bertemu pria yang tanpa diduganya adalah otak dari pembulian di sekolahnya. Apa yang terjadi jika mereka saling timbul perasaan?
VIEW MORE

Chapter 1 - 001- Prolog

Pada suatu hari yang sangat cerah disebuah sekolah yang bernama Bina Prestasi School .

Terdapat Seorang anak yang periang dan ceria ramah kepada semua siswa yang ada di sekolah bernama BELLA.

Hari-Hari Bella sangat lah bahagia sekolah bagaikan tempat bermainnya ditambah dengan hobinya bermain biola.

Dan hal tidak terduga pun terjadi disaat Bella sedang berlarian di koridor Bella bertemu dengan seorang pria yang bertolak belakang sifatnya dengannya.

Pria ini bernama Kuren adalah seorang siswa satu angkatan dengan Bella bahkan Bella tidak menyadari adanya keberadaan Kuren dikarenakan Kuren selalu terlihat murung dan memiliki aura gelap yang ditakuti oleh anak-anak didalam kelasnya.

Tanpa sengaja Bella menabrak Kuren di koridor dan Bella pun lututnya terluka dengan takutnya Bella melihat wajah Kuren yang memiliki rambut panjang dengan menatap mata Kuren dengan penuh ke ngerian.

Kuren pun berkata, "apa kamu tidak apa-apa?"

Bella pun menjawab, "ah iya..." dengan wajah yang takut akan bentuk rupa Kuren.

ketika Kuren mengulurkan tangan untuk membantu Bella, Bella pun membalasnya dengan memegang tangan Kuren dengan mengucapkan terima kasih.

begitulah pertemuan kedua insan yang saling bertolak belakang dalam segi sifat dan perilaku.

Bella pun kembali ke kelas sampai dan memulai jam pelajaran biolanya...

ketika sepulang sekolah dan jam pelajaran telah usai Bella bertemu lagi di sebuah gang dengan Kuren pertemuan itu bagaikan takdir untuk mereka berdua dan angin sore pun mulai berhembus kencang Kuren pun mulai berbicara dengan Bella sampai akhirnya tidak terasa Kuren mengantarkan Bella sampai rumahnya.

Bella berpikir kalau Kuren tidak seburuk yang anak-anak sekolah pikir bahwa dia itu menakutkan Bella berpikir mungkin dia bisa menjadi teman yang menyenangkan.

Ke esokan harinya di pagi yang cerah Bella seperti biasa menyapa para guru dan siswa yang ada disekolahBina Prestasi School dengan penuh canda dan sangat ceria

Bella selalu mendapatkan reputasi bagus disekolah Bella selalu menjadi murid teladan dan mascot tercantik disekolah bahkan banyak foto Bella sebagai ketua kelas paling berkompeten di Mading sekolah.

ketika Bella berjalan melewati kelas Kuren dengan rasa penasaran Bella ingin mengetahui lebih jauh tentang Kuren dengan ambisi yang kuat Bella ingin menjadikan Kuren sebagai temannya.

akhirnya tiba waktu istirahat~

Bella melihat Kuren selalu makan sendiri dengan tatapan datar sambil menengok ke jendela.

Bella pun lalu mendekati Kuren dan duduk disebelahnya.

Bella menyapa, "Hi~"

Kuren dengan cuek membalas, "hmm?"

Bella tidak menghiraukan balasan Kuren yang terkesan cuek itu, "kenapa kamu makan sendiri? mau aku temani sambil ngobrol?"

Kuren hanya menatap wajah Bella tanpa menjawab pertanyaannya.

Bella yang tidak mendapatkan jawaban, merasa sedikit kesal, "Hey jawab aku~ aku liat kamu selalu sendiri dan selalu murung apa kamu tidak ingin berteman?"

Kuren membuang muka, "aku tidak butuh teman aku selalu sendiri karena teman itu hanya membuang-buang waktu"

'Orang ini sangat menyebalkan!!' Kata Bella dalam hati merasa gemas dengan sikap Kuren.

Bella lali mencoba merayu Kuren, "Tapi dengan kamu mempunyai teman hidupmu akan terlihat berwarna dan kau tidak akan murung seperti ini."

Kuren berkata dengan nada keras, "Memangnya apa untungnya mempunyai teman? teman itu hanya bisa membully menindas dan semua aibmu akan dibongkar ketika kamu mempunyai masalah dengannya!"

"Aku mohon aku ingin memakan makananku dengan tenang." Balas Bella dengan nada memohon tidak memperdulikan nada keras dari Kuren.

Kuren pun berpindah tempat dan menjauh dari Bella dan semua anak-anak disekolah melihat kejadian dimana Bella seorang primadona sekolah terdiam dan menitihkan air mata.

'Lihat saja akan ku balas kau dengan pukulanku', Balas Bella di dalam hati. Bella adalah tipikal perempuan yang galak dirumahnya bahkan kakanya sampai takut dengannya dengan tinju One Punch Love, Bella bisa meredakan kekesalannya.

Waktu jam sekolah telah selesai dan Bella pun mengikuti Kuren dengan menghendap hendap.

Niat Bella pun sirna ketika Bella ingin melancarkan pukulan one punch lovenya ketika dia melihat Kuren tersenyum pada adik-adiknya ternyata Kuren adalah anak yang tidak memiliki orang tua.

Pada saat itu rasanya Bella bisa melihat kenapa Kuren bisa sangat pemurung dan menutup dirinya seperti pelindung anti friend Zone.

Ketika sekolah libur dihari minggu~

Bella dan kawan sekolah berjalan-jalan disebuah mall dekat di kota Surabaya Bella yang sedang ingin membeli suatu makanan. Bella sangat suka sekali dengan burger MCD

Tidak disangka dan di duga-duga Bella melihat Kuren yang berkerja part time di MCD ketika ingin memesan Kuren menutup wajahnya meskipun Bella sudah tau Bella tersenyum lebar dan Kuren pun tersipu malu.

Kuren yang selalu pemurung dikelas berpenampilan rapih dengan rambut di ikat kebelakang Bella pun memesan dua burger dengan keju dan 1 cola lalu duduk di meja pelanggan sambil senyum memakan burger sambil melihat Kuren berkerja part time.

setelah selesai makan Bella kembali kawannya sambil tersenyum terus menerus ke arah wajah Kuren.

manager MCD melihat ke arah Kuren dan bertanya, "Apa kah itu pacarmu Kuren ?"

Kuren membalas dengan kesal, "Bukan dia hanya lah perempuan menyebalkan pak yang selalu tersenyum kepadaku setiap saat."

Manager pun tersenyum, "Menurutku tidak ada salahnya kau pun tersenyum sesekali karena senyum itu adalah ibadah bukan? jangan terlalu dingin dengan wanita karena tanpa adanya wanita kita ini tidak akan ada di dunia"

Kuren pun menghela napas dengan pasrah, "Baik pak aku akan coba bersikap baik padanya...aku akan sesekali tersenyum kepadanya..."

Manager pun tersenyum geli, "Ah~ Jadi rindu, masa muda dulu aku tidak sebuncit ini dan wajahku masih tampan bagaikan bradpit dan banyak wanita mendekatiku~ seandainya aku tidak terlalu banyak makan hufft~ yasudah focus lah pada kerja mu karena kau tulang punggung untuk adik-adikmu."

Setelah selesai waktu jam kerja pun selesai Kuren bergegas membeli makanan untuk adik-adiknya Kuren khawatir stock makanan telah habis.

Kuren membeli sate ayam kecap untuk adik-adiknya dengan porsi banyak agar bisa dimakan dengan nasi sambil berlari bergegas kerumah.

Setelah sampai di rumah Kuren kaget Bella berada dirumahnya dan memasak untuk adik-adiknya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Kata Kuren dengan nada terkejut.

Bella membalas dengan santai, "Aku hanya ingin membantu karena aku tau kau adalah tulang punggung untuk adik-adikmu jadi sesekali aku juga ingin membantumu..."

Kuren pun menjawab dengan kasar, "Kau tidak perlu melakukan apapun karena aku bisa usaha sendiri untuk adik-adikku."

Bella dengan santai berkata, "Hadeeeh kamu ini memang menyebalkan yah..."

"Apa katamu! kau itu wanita paling menyebalkan yang pernah ku lihat!" Kata Kuren dengan kesal.

Bella menjawab dengan santai, "Setidaknya aku tidak pemurung seperti kau yang menutup diri dari dunia yang luas ini cobalah kau pikir jangan terlalu galak dan pemurung. Cobalah untuk tersenyum itu akan membuatmu tenang coba hayoo senyum sekarang!"

Kuren pun mencoba tersenyum dengan wajah yang terpaksa..

"Sudah puas kau?" Kata Kuren.

Bella pun terkikik, "Ternyata wajahmu lebih mengerikan dengan senyum cringe mu itu hahaha... Tapi tak apa setidaknya itu lebih baik dari pada tidak mencoba sama sekali."

Bella pun pulang dengan senyuman lebar di wajahnya...

Kuren pun berpikir, 'Bagaimana bisa dia tau rumahku? Dasar stalker!! Aaah~ aku harap semua ini cepat berlalu dan tidak ada lagi kebisingan darinya.'

Bersambung...