Chereads / FIGHTING CLUB / Chapter 4 - 004-Saling Tumbuh

Chapter 4 - 004-Saling Tumbuh

Pagi hari pun tiba, Bella terkena demam dan tidak masuk sekolah. Kuren yang biasa menunggu Bella didepan gerbang sekolah merasa khawatir karena Bella tak kunjung datang sampai gerbang sekolah di tutup.

Akhirnya Kuren pun tidak jadi masuk sekolah, dia membolos di jam pelajaran pertama dan bergegas pergi kerumah Bella.

Dia berlari menuju kerumah Bella dikarenakan Bella tidak masuk sekolah dan akhirnya sampai tiba di depan rumah Bella, Kuren pun mengetuk pintu beberapa kali dan dibuka kan pintu oleh ibu Bella.

Kuren menyapa dengan sopan, "Selamat pagi Tante... Apa Bella ada dirumah?"

Ibu Bella membalas, "Iyah selamat pagi nak~ Bella sakit jadi tidak bisa masuk sekolah untuk hari ini. Apa kamu teman sekolah Bella? Apa kamu mau menjenguk Bella?"

Kuren menjawab pertanyaan ibu Bella dengan sopan, "Iyah saya teman Bella, namun beda kelas. Kami sering bersama di sekolah, karena Bella tidak terlihat di sekolah jadi saya putuskan untuk kesini Tante.."

Ibu Bella akhinya mempersilahkan Kuren untuk masuk, "Silahkan masuk nak~"

Kuren membalas dengan sopan, "Iyah tante terima kasih. Bella saat ini ada dimana?"

Ibu Bella menunjuk ke tangga di sebelah kanan rumahnya, "Dia diatas nak. Kamu langsung ke atas saja ke kamarnya...."

Kuren dengan sopan beranjak ke lantai atas, "Permisi yah tante~"

Kuren pun mengetuk pintu kamar Bella

tok tok tok~

Bella pun membukakan pintu dan berkata...

Bella yang terkejut berkata, "Sedang apa kau dirumahku? Bukannya sekarang waktunya untuk sekolah?"

Kuren menjawab dengan acuh, "Salah sendiri kenapa kau tidak datang ke sekolah?"

Bella membalas dengan suara pelan, "Aku kan sedang sakit. Pagi tadi suhu tubuhku sangat tinggi aku tidak bisa berangkat ke sekolah karena demam."

Kuren berkata dengan perasaan sedikit kesal, "Ya setidaknya kau kan bisa hubungi aku lewat chat.. Jadi aku tidak khawatir seperti..."

Bella berkata dengan memegangi kepalanya, "Kepala ku terlalu berat untuk melihat layar handphone karena begitu pusing."

Kuren akhirnya terduduk di sebelah kasur Bella, "Yasudah lah, aku pun sudah bolos pelajaran jadi biarkan aku merawatmu disini. Aku akan menjagamu sampai waktunya pulang sekolah dan aku juga ingin berbelanja untuk menu makan malam bersama adikku. Apa kau sudah makan dan minum obat?"

Bella menjawab dengan nada lemas, "Aku sudah makan dibuatkan bubur oleh ibuku.. Dan aku sudah minum obat demam, mungkin besok keadaanku akan membaik."

Kuren berkata, "Yasudah. Sepertinya kompres di kepalamu sudah kering biar kubantu untuk membasahinya lagi dan ku taruh di kening mu."

Bella pun tertidur dan Kuren menunggunya dan ikut tertidur di samping Bella sambil memegang tangan Bella sampai larut sore.

Sore pun tiba akhirnya Kuren pamit pulang dan Bella pun masih tertidur.

Kuren pun berkata, "Aku pulang yah... Semoga besok kau sudah sembuh dan cepat kembali bersekolah. Sehari tanpa adanya dirimu disekolah rasanya terlalu hening, AKU MENCINTAIMU BELLA, kau membuat hidupku lebih berwarna dan penuh dengan keceriaan. Kau berikan harapan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Mimpi indah Bella, aku pamit pulang~"

Bella yang sebenarnya sudah bangun namun dia pura-pura tertidur lelap mendengarkan semua isi perasaan Kuren dengan wajah yang memerah.

Bella dengan tersipu malu berkata, "Aaaaaaa~ Apa yang barusan aku dengar. Apakah itu mimpi? Ini bukan mimpi, ini nyata! Kuren mencintaiku setelah sekian lama dia berbicara manis seperti itu rasanya ini sebuah keajaiban."

Esok hari pun tiba waktunya bersekolah tersinar binar wajah Bella yang penuh semangat namun ketika bertemu dengan Kuren dia selalu menghindar dengan wajah tersipu malu.

Kuren dengan heran berteriak memanggil Bella, "Ah woi!! Bella kau kemana? Kulihat kau dari tadi berusaha menghindari ku... Apa aku membuat marah? Atau aku membuat kesalahan padamu?"

Bella menjawab dengan tersipu, "Tidak, kau tidak berbuat apapun. Aku hanya sedikit malu kepadamu..."

Kuren yang merasa heran bertanya, "Hah? Bukannya kau biasa tidak tau malu? Baru kali ini ku lihat kau mempunyai malu. Apa jangan-jangan kau mendengar ucapanku kemarin sore dirumahmu?"

Bella berkata dengan panik, "Tidak~! Aku tidur pada saat itu!"

Kuren pun memegang tangan Bella dengan lembut dan di depan para murid Kuren pun mengutarakan perasaannya terhadap Bella.

Kuren berkata dengan lembut dan tulus, "Bella.. Aku tau aku terlalu kejam saat pertama kali kita bertemu. Namun tanpa ku sadari, hari-hari yang kita lalu membuatku mempunyai perasaan padamu. Awalnya bagiku kau hanyalah seorang wanita yang sangat berisik dan selalu menggangu ku ketika aku sedang ingin sendirian, namun kini semua telah berubah. Setelah kau hadir dalam hidupku kau membuatku mempunyai semangat untuk menjadi seseorang yang baru. Kau selalu tersenyum lebar di hadapanku dan selalu memiliki pikiran positif dan tidak pernah takut terhadapku maka dari itu.... BELLA.....MAU KAH KAU....MENJADI PACARKU...SAMPAI KAU MENJADI TEMAN HIDUPKU SELAMANYA?"

Semua murid sekolah bergeming menatap satu arah yaitu Bella dan Kuren diam tanpa kata.

Bella menjawab dengan jujur, "Kau tau kenapa aku selalu mengganggu mu? Karena menurutku kau berbeda dari laki-laki yang memandangku hanya karena aku adalah primadona sekolah ini dan sebagai mascot dengan reputasi paling bagus disekolah ini, aku selalu membuntuti mu karena pada saat aku melihat keseharian mu, kau adalah laki-laki yang sangat bertanggung jawab untuk menghidupi adik-adikmu. AKU PUN MENCINTAIMU BAHKAN SUDAH LAMA DARI AWAL KITA BERJALAN- JALAN BERSAMA DAN AKU BERHARAP SUATU SAAT HARAPAN KU INI TERKABUL DAN TUHAN MENDENGARNYA!! AKU MENERIMA MU SEBAGAI PASANGANKU!"

Akhirnya pun Bella dan Kuren resmi sebagai kekasih meskipun banyak murid yang langsung patah hati. Para kaum Adam dan ada beberapa murid yang tidak senang dengan adanya berita bahagia ini.

Kuren pun sangat bahagia ketika Bella menerima cintanya. Sangking senang Kuren berlarian ke lapangan sekolah di terik matahari yang sangat panas Kuren pun berteriak, "BELLA AKU MENCINTAIMU..….!!!HARI INI AKAN SELALU KU INGAT DIMANA AKU DAN KAU TELAH RESMI MENJADI SEPASANG KEKASIH MENJADI SEBUAH KEAJAIBAN UNTUKKU DALAM SEUMUR HIDUPKU!!"

Kuren yang tidak malu didepan semua murid berteriak seperti orang gila ditengah lapangan. Akhirnya pun jam bell pelajaran dimulai.

Mereka berdua pun memasuki kelas masing- masing dan mulai belajar dan Kuren menjadi bahan perbincangan para guru karena berpacaran dengan primadona Bina Prestasi School dan selalu di ejek guru agar harus menaikan nilai-nilainya dan harus giat belajar biar bisa setara dengan prestasi Bella.

Kuren berjanji dalam hidupnya dia akan menjadi lulusan terbaik sekolah ini.

Waktu pun terlalu berlalu jam pulang sekolah telah usai Bella dan Kuren yang biasa pulang bersama kini pulang bersama dengan bergandengan tangan dengan wajah mereka yang saling memerah. Kuren terus menggenggam erat dengan lembut tangan Bella sampai tiba dirumah Bella.

Bella pun masuk kedalam rumahnya sambil mengucapkan kata bye sampai ketemu lagi di sekolah.

Kuren berlari dan melompat-lompat menuju kerumahnya dengan perasaan bahagia dan penuh semangat sampai lupa membeli belanjaan untuk makan malam bersama adik-adiknya dan akhirnya menu makan malam bersama mereka adalah nasi goreng ala chef Kuren terlihat adik-adiknya kesal pada Kuren dikarenakan mereka ingin memakan nugget so bood namun Kuren tersenyum lebar seperti di mabuk asmara cinta pertama~

Bersambung....