Hari Senin pagi mulainya masuk sekolah seperti biasa Kuren yang tidak ingin sama sekali bertemu Bella berharap tidak ada kebisingan satu hari saja yang membuat dia nyaman dengan kesendiriannya.
Sirna begitu saja setelah Bella menyapanya dan berkata, "Hi si muka datar..."
Anak-anak dikelas Kuren langsung menatap dengan tajam bagaimana bisa seorang laki-laki sepertinya disapa oleh primadona sekolah.
Menjadi sebuah rasa kecemburuan kaum Adam melihat Kuren yang pemurung di sapa oleh malaikat cantik seluruh sekolah Bina Prestasi.
Untuk Kuren, itu adalah sebuah siksaan yang membuat telinga dia sakit, semenjak itu Kuren suka bersembunyi di tingkat atas sekolah sambil menatap langit biru dan berhembus angin menggerakkan seluruh rambutnya.
Bella yang terus mencari Kuren di semua gedung sekolah dikarenakan dia tidak ada di manapun akhirnya menuju ke atas atap sekolah juga dan melihat Kuren yang menatap langit biru nan indah Bella baru sadar hatinya berdebar-debar dan tersipu malu melihat Kuren tersinari cahaya matahari dan rambut panjangnya tertiup angin makin memerah wajah Bella dibalik pintu masuk atap sekolah ketika Kuren melihat ke arah pintu atap sekolah Kuren menyadari bahwa ada yang melihatnya Kuren pun berkata.
Kuren berkata, "Siapa disana? Dasar stalker tunjukan dirimu!"
Bella pun berkata dengan malu, "Maaf aku tidak bermaksud mengikutimu... aku hanya mencarimu karena kau tidak ada di kelas."
Kuren berkata dengan kesal, "Astaga! Lagi-lagi kau!! MMemangnya kau tidak cape mengikutiku terus?"
Bella dengan nada pelan menjawab, "Aku... Aku hanya ingin berteman dengan mu. Apa itu salah?"
Kuren pun menjawab, "Aku sudah bilang padamu bahwa berteman itu sangat merepotkan dan membuang- buang tenaga."
Bella mencoba merayu Kuren, "Setidaknya aku mau menjadi temanmu aku tau kau mempunyai banyak masalah dan beban yang harus kau tanggung jadi.... Coba lah untuk menerima niat baik seseorang dengan tulus." Bella berbicara sambil menangis.
Kuren yang melihat semenjak kejadian dikantin waktu itu Bella juga menangis karena sifatnya yang begitu kejam. Sebenarnya Kuren selalu ingin minta maaf akan hal itu, namun maaf itu tidak pernah tersampaikan ke Bella dan tidak pernah keluar dari mulut Kuren.
Kuren pun menjawab, "Ah sudah cukup! Jangan menangis lagi aku sungguh tidak tahan dengan tangisan jelekmu itu!"
Bella membalas dengan terisak, "Habisnya kamu selalu marah kepadaku tanpa alasan yang kuat dan aku selalu berpikir apa kau membenciku karena sesuatu."
Kuren menjawab, "Sebenarnya aku tidak pernah membencimu, hanya saja aku suka kesunyian dan ada sesuatu sebab mengapa aku bisa seperti ini dan aku belum bisa menjelaskannya apa itu dan kau boleh dekat denganku sebagai teman tapi diluar sekolah setelah pulang sekolah.. Karena aku tidak mau ada gosip muncul di sekolah dan reputasimu sebagai primadona sekolah tercemar hanya karena berteman denganku."
Bella pun membalas, "Memangnya reputasi itu penting? apa kau tau apa yang ku rasakan? Membayangkan semua mata disekolah melihatku dengan tatapan mengerikan benar-benar membuatku takut. Dan banyak siswa laki-laki yang memandangku dengan tatapan mencari mangsa untuk dijadikan pacar. Hufft kau tau kenapa aku ingin jadi temanmu.... Mungkin salah satunya aku ingin kau melindungi ku karena siswa disekolah ini takut denganmu sebut saja aku menjadikan mu bodyguard si primadona sekolah ini disekolah sampai pulang hahaha "
Kuren dengan kesal menjawab, "Tidak~ Oh tidak bisa~"
Bella pun membalas, "Kenapa tidak bisa?"
Kuren menjawab dengan tawa jahat, "Karena aku malas melakukan hal merepotkan seperti itu hahaha!"
Bella dengan kesal membalas, "Uuuuuh awas kau yah one punch love ku terima ini!"
~Akhirnya bell sekolah berbunyi menandakan waktunya masuk ke jam pelajaran berikut nya~
Dan berjalannya pelajaran sampai usai tiba saatnya hal yang di bicarakan di atap pun terjadi Kuren yang penasaran dengan kata-kata Bella yang selalu di incar siswa laki- laki yang menyukainya...
Bella mendapat surat di lokernya ajakan untuk ke gedung belakang sekolah.
Bella pun datang ke gedung belakang sekolah
Ternyata laki-laki itu satu kelas dengan Kuren
Laki-laki itu bernama Satya dia pun berkata.
Satya berkata, "Bella terima kasih telah membaca surat ku untukmu~"
Bella menjawab dengan perasaan risih, "Tidak masalah sih memangnya ada urusan apa?"
Satya membalas dengan malu-malu "Hmmm anu....anu...aku ingin menyatakan perasaan ku padamu. Bahwa aku suka sekali padamu..."
Kuren yang menunggu Bella tidak keluar dari sekolah pun akhirnya berlari mencarinya di karenakan khawatir takut ada yang melakukan hal bodoh ke diri Bella.... Berlari dan terus berlari ke semua kelas ke kantin dan yg lain dan arah tujuan terakhir adalah gedung belakang sekolah.
Ketika melihat Bella bicara dengan laki-laki lain, Kuren mengumpat di balik pohon dan menguping pembicaraan mereka berdua.
Bella berkata, "Apa alasanmu suka kepadaku?"
Satya menjawab dengan tegas, "Menurutku kau cantik, modis dan menurutku kita akan cocok."
Bella membalas dengan menahan tawa, "Hmmm begitu yah... Hanya saja aku ingin tertawa mendengarnya.."
Satya membalas, "Kenapa? Memangnya ada yang lucu?"
Bella menjawab dengan enteng, "Sebenarnya kau tidak lucu, bahkan kau itu hanya melihat dari fisikku dan latar belakangku. Tapi mohon maaf, hatiku sudah diambil orang lain yang ada disekolah ini. Dia berbeda dari laki-laki yang lain yang hanya melihat segi luarku saja. Mohon maaf aku harus menolakmu semoga kamu mendapat perempuan yang bisa menerima hati baikmu itu..."
Satya yang tidak terima akan penolakan karena apa pun yang dia suka harus dia dapatkan pun marah dan memegang tangan Bella dengan keras sampai Bella merasa kesakitan dan berteriak.
Kuren yang melihat itu dibalik pohon tidak bisa berdiam diri begitu saja Kuren melancarkan satu pukulan yang sangat kencang sampai Satya tersungkur jatuh ke tanah.
Satya yang terkejut, bertanya dengan kasar, "Apa yang kau lakukan bedebah?! Kau si anak pemurung yang ada di kelas. Mau mencoba melindungi primadona sekolah? Hey sadar lah kau itu hanya hama di sekolah ini!!"
Bella yang tidak senang dengan kata Satya pun mengeluarkan pukulan pamungkasnya yaitu ONE PUCH LOVE dan Satya pun jatuh pingsan.
Dalam hati Kuren berkata dengan wajah takut dengan Bella, 'Sepertinya aku jangan sampai membuat Bella marah atau aku akan pingsan seperti manusia bodoh itu.'
Akhirnya mereka pulang bersama waktupun semakin sore dan langit-langit pun mulai gelap Kuren yang mengantarkan Bella sampai rumahnya.
Ketika Kuren membalikan badan untuk pulang Bella menarik baju sekolahnya Kuren dan berkata dengan wajah memerah tersipu malu, "Uuuummmm boleh aku minta nomor handphonemu?"
Dan mereka pun saling menukar nomor kontak dan Bella masuk kedalam rumahnya dengan perasaan bahagia. Kuren yang wajahnya begitu datar mulai tersenyum sedikit dan merasa aneh sambil melihat nomor Bella.....
Malam semakin larut mereka berdua saling berkomunikasi lewat chatting whatsups sampai keduanya merasa nyaman dengan saling komunikasi chat, padahal disekolah mereka seperti kucing dan tikus.
Akan kah mereka bisa menjadi sepasang kekasih? Tunggu kelanjutannya di chapter berikutnya....