'Seorang Pangeran yang cacat? Aku tidak menyangka jika akan benar-benar di jadikan seorang tumbal di pernikahan ini.' Sergah Jessie di dalam hatinya sendiri menggerutu.
Setelah kepergian Sang Ratu Azhura dari kediaman Putri Azaela, terlihat jika Jessie pun masih belum bergeming sama sekali dari tempat duduknya, saat pertama kali menyambut kedatangan Sang Mulia Ratu. Berpikir tentang sebuah masalah yang sangat rumit, dan hampir tidak pernah ada ujung untuk menyelesaikan itu semua.
Kini Jessie sudah tahu sebagian besar sebuah teka-teki yang berasal dari pernikahan yang sangat tiba-tiba ini. Sangat memuakkan memang jika terus memikirkan sebuah alasan yang megharuskan dirinya untuk menggantikan posisi orang lain.