Dengan bibir yang terlihat lebih maju dari pada biasanya, Jessie menatap bagian punggung dari tubuh Jenderal Atremus yang semakin lama semakin menjauh dari jangkauan. Entah hal aneh apa yang sedang dia rasakan saat ini. Seperti ada sesuatu yang sedikit mengganjal di dalam hati atau pikiran, yang letaknya tidak bisa di bedakan sama sekali.
Tanpa terasa, Jessie meletakkan satu tangan pada bagian dada miliknya sendiri. Di mana bagian tersebut, adalah daerah yang paling sarat merasakan kuatnya detak jantung yang pada saat ini, sedikit berpacu lebih cepat dari biasanya. Rasanya Jessie sangat ingin jika waktu segera berlalu dengan cepat, sehingga mampu menggulirkan tiga bulan agar tidak begitu terasa menjadi beban.