"Saya terima nikah dan kawinnya Sabrina binti Abdrurrohim, dengan mas kawin tersebut di bayar tuunai."
"Bagaimana para saksi? Sah?" Tanya penghulu tersebut kepada para saksi.
"Sahh."
"Alhamdulillah. Al-Fatihah..."
Pernikahan berlangsung secara sederhana namun khitmat di kediaman rumahku. Dengan pakaian adat sunda, adat dari keluarga suamiku yang merupakan asli orang sunda dari daerah Bandung. Dengan pakaian berwarna serba putih kami berdua melangsungkan acara akad nikah yang di ucapkan oleh suamiku dengan lancar tanpa ada hambatan.
Para saksi yang sudah mengatakan sah, aku pun langsung segera keluar dari kamar pengantinku untuk menemui suamiku itu. Dengan di temani oleh sahabat-sahabat SMP dan SMA ku yang menjadi bridesmaid, dan dengan di iringi lagu ustad Jefri yang berjudul bidadari surga. Aku melangkahkan kakiku perlahan demi perlahan menuju ke tempat akad, yang dimana di sana sudah di tunggu oleh lelaki yang sekarang secara agama dan negara telah sah menjadi suamiku.