Naura mendorong tubuh Rico yang hampir saja menempel ke tubuhnya karena jarak mereka yang sangat dekat.
Rico sedikit terhuyung ke belakang, karena terkejut. Bahwa Naura akan menolaknya seperti ini.
Di tatapnya adik iparnya dengan tajam dan terlihat sangat marah. "Apa yang kamu lakukan?" teriak Naura penuh amarah dan terkejut Rico akan berani menciumnya di kantornya.
Rico dengan santainya malah terkekeh kecil. Seolah apa yang Naura tanyakan itu hal yang lucu baginya.
"Tentu saja hal yang kamu pikirkan. Kenapa? Apa kamu sudah melupakan perasaanmu kepadaku?" tanya Rico dengan tatapan seriusnya.
"Karena sejak dulu, sekarang atau kelak, perasaanku kepadamu nggak akan pernah berubah. Itulah kenapa aku sampai saat ini, detik ini masih sendiri. Sebab di dalam sini," tunjuknya pada dadanya sendiri. "Hanya ada nama kamu. Nggak akan dan tidak mungkin ada nama perempuan lain, selain kamu, Naura Divya Zanitha," sambungnya dengan tatapan yang melembut dan senyum teduhnya.