Mungkin benar apa kata orang, jika sesuatu yang di paksakan, tidak akan berhasil baik. Sama halnya, dengan pernikahan antara Rico dan Alexa.
Meskipun ingatan Rico telah pulih. Tetap saja, sikapnya tidak pernah baik terhadap istrinya. Walaupun ia tahu, jika wanita tersebut tengah mengandung anaknya. Tapi tetap saja, ia tak bisa menerima semua itu.
Apalagi dengan kenyataan pahit bahwa Naura telah menjalin kasih bersama Raihan. Ingin marah, tapi Rico tidak memiliki hak atas itu.
Ia hanyalah mantan kekasih yang telah melukai hati Naura sebegitu dalamnya. Serta sebagai seorang adik yang seharusnya mendukung hubungan sang kakak dengan baik.
"Rico, perut aku mules dari tadi, kamu jangan pergi ke kantor, yah?" mohon Alexa sambil memegangi tangan suaminya yang akan berangkat bekerja.
Rico menghentikan langkahnya sembari menghela napasnya kasar, jengah dengan semua drama Alexa menurutnya yang selalu menggunakan kehamilannya untuk membuatnya tunduk dan merasa kasihan.