Tak terasa, sudah kurang lebih enam bulan. Raihan tidak melihat Naura. Baik nomor ponsel dan juga media sosialnya, semuanya telah di blokir oleh perempuan tersebut. Seakan ia memang ingin menghapus semua akses untuk berhubungan dengan keluarga Rico.
Bahkan Ratna juga tidak bisa menghubunginya. Membuat Mamanya sempat sedih karena khawatir dan merasa bersalah kepada Naura atas perbuatan Rico.
Seorang pria tengah berdiri di depan jendel kamarnya. Menatap lurus ke arah taman sampingnya. Tatapannya seolah menerawang jauh. Entah masa lalu atau masa depannya.
"Rai, kamu belum tidur?" tanya Ratna yang masuk ke kamar anak sulungnya, saat melihat pintu kamarnya terbuka sedikit.
Merasa di panggil, Raihan sontak menoleh sedikit dan menggeleng. "Belum, Ma. Belum ngantuk kok. Mama ada apa ke sini?" tanyanya balik sambil berjalan menghampiri Ratna yang duduk di ranjangnya.
