Pagi harinya. Naura bangun dengan senyumnya. Ya, ia harus segera bangkit. Cukup sudah selama satu bulan ini ia menangis dan terluka sendirian.
Membuatnya seolah hanya cangkang hidup tanpa nyawa. Beruntung ada Tika dan Bima yang selalu memberinya support. Arga juga setiap harinya selalu menghubunginya lewat video call.
Hanya keluarga, Tika dan Arga yang tahu nomor ponselnya yang baru. Perempuan itu benar-benar ingin melupakan semua yang ada di masa lalunya.
Naura hanya ingin memulai semuanya dari awal. Tanpa bayang-bayang Rico dan keluarganya lagi. Cukup sudah baginya meratapi dan bersedih seorang diri. Saatnya ia bangkit.
Semuanya Naura lakukan demi orang-orang yang menyayanginya dan ingin ia bahagia. Meskipun rasanya ia sendiri tak yakin akan kebahagiaan itu adanya.
"Pagi, Bumil," sapa Naura sambil mengusap lembut perut Tika. Lalu mengecup singkat pipi wanita hamil tersebut.
"Pagi, juga, Na," sapanya sambil mengoleskan selai cokelat ke roti tawar.