Mendengar deru mobil suaminya, Kirana yang tengah menemani Ratna menonton televisi di ruang tengah. Ijin untuk membukakan pintu suaminya.
"Nek, aku bukain pintu Mas Raka dulu," pamitnya pada Ratna.
Setelah neneknya mengangguk sambil tersenyum menggoda, Kirana segera berjalan menuju ke pintu utama. Saat membuka pintu, dilihatnya Raka yang mengerutkan keningnya, heran. Melihat perempuan yang ia nikahi selama kurang lebih satu bulan lalu itu menyambutnya pulang di tengah pintu seperti ini.
"Ngapain kamu?" tanya laki-laki itu sambil mengendurkan dasinya.
"Menyambut suami pulang kerja. Sini, tasnya!" pinta Kirana dengan santai.
Raka menyerahkan tasnya, masih dengan kerutan di dahinya. "Tumben," cibirnya sambil melangkah masuk ke dalam rumah. Seraya melepaskan ikatan dasinya dan menyerahkannya kepada istrinya itu juga. Juga jas yang ia kenakan.
Membuat Kirana mendengus kesal. Karena merasa di anggap seperti asisten rumah tangga saja.
