"Masuk"
Ucap Fania, pintu terbuka dan terlihat Icha yang masuk kesana, keduanya tersenyum bersamaan saat Icha berjalan mendekati Fania.
"Kamu disini"
"Ini kan memang tempat untuk orang penyakitan seperti aku Cha"
Icha mengernyit dan duduk di kursi samping Fania, entahlah apa yang harus dikatakannya untuk menjawab ucapan Fania tadi.
"Lo lagi sibuk ?"
"Enggak, makanya aku bisa kesini"
Fania mengangguk dan berpaling sesaat, baguslah kalau memang seperti itu berarti Fania tidak salah pilih orang untuk menemani Fania saat ini.
"Fan, kamu sejak kapan disini ?"
"Dua hari gak tahu tiga hari, lupa"
"Kamu kenapa memangnya, kok kepala kamu juga di perban gitu ?"
"Gue habis operasi makanya kaya gini, kenapa tanya sih memangnya Andra gak ada cerita tentang keadaan gue ?"
Icha menggeleng pasti, kalau Andra cerita untuk apa Icha bertanya sekarang, lagi pula Andra sepertinya tidak berniat untuk memberi tahu Icha tentang keadaan Fania itu.
"Lo kenapa ?"