Pagi hari Fitri sudah membangunkan Farhan untuk segera bangun dari tidurnya, apa setiap hari Farhan bangun siang seperti itu, lalu bagaimana dengan pekerjannya nanti kalau Farhan malas seperti itu.
"Nanti saja, aku hanya harus datang ke satu outlet, lagi pula tidak setiap hari seperti ini"
Fitri menggeleng, sekarang ada Fitri disana dan itu hanya untuk sementara, kenapa Farhan tidak memanfaatkan waktunya bersama Fitri.
"Ayo dong sayang, katanya mau ke rumah Fania, masa mamah tidak membawa apa pun juga kesana"
"Ya mamah pergi sama papah saja, kan papah pasti tahu dimana tempat belanja"
Fitri tersenyum, kenapa susah sekali anak itu untuk dibangunkan sekarang.
"Farhan, ayo dong, kamu jangan buat mamah menyesal sudah datang kesini jauh-jauh tapi kamu abaikan begitu saja"
Farhan mengernyit dan menoleh, apa maksudnya kenapa bicara seperti itu.
Fitri menghembuskan nafasnya sekaligus dan berlalu meninggalkan Farhan, biarkan saja dengan begitu Farhan pasti akan cepat bangun.
"Mamah"