Waktu terus berjalan, matahari hari pagi mulai naik dan bersinar tepat diatas atau rumah, Cessillya yang masih saja terdiam di rumah harus segera mengambil keputusannya juga.
Cessillya tidak bisa terus seperti itu, ada banyak hal yang ditinggalkannya selama menghilang, dan mungkin saja itu akan merugikannya juga merugikan orang lain.
Tapi apa, Cessillya tidak berani memutuskan apa pun juga sampai saat ini, semuanya masih terlalu menakutnya baginya.
Bertahan atau melepaskan sama-sama akan menyakitinya, tidak bisakah mereka saja memutuskan biar Cessillya yang mengikuti keputusan itu.
Ditengah pemikiran kerasnya, suara ketukan pintu berhasil mengusiknya, sepertinya itu mbak rumah yang dimaksud Rio sebelum berangkat tadi.
Cessillya lantas bangkit dan membukakan pintunya, tapi apa yang dilihatnya saat ini sepertinya bukan pembenaran atas apa yang dikatakan Rio.
