"Bu, aku keluar dulu ya, Yora sama Devan juga udah datang."
"Kamu mau kemana ?"
"Mau beli buah, kemarin kan gak sempat beli buah."
"Ya udah hati-hati."
Hani mengangguk dan berlalu keluar kamar, Aini masih saja memikirkan Cessillya sampai saat ini karena memang belum bisa juga dihubungi.
"Mau berangkat sekarang ?"
"Iya."
"Aku antar ya."
"Kamu disini saja, warung kan udah buka, udah siang juga sebentar lagi pasti ada yang datang."
"Kan ada ibu sama Yora juga."
Hani menoleh dan terdiam menatap Devan, entah kapan lelaki itu akan menerika penolakan, semua selalu saja dipaksakannya.
Hani berlalu tanpa berkata apa pun juga, tentu saja itu membuat Devan tersenyum senang dan dengan segera Devan menyusul Hani untuk mengantarnya pergi.
Devan berlari mendahului Hani dan membuka pintu mobilnya.
"Silahkan manis."
Hani mengernyit dan menggeleng, apa harus seperti itu caranya berbaik hati, harus selalu dengan cara memaksakan seperti itu.