"Kenapa, lo mau marah sama gue, ayo marah mau kaya apa lo marah sama gue ?"
"Gue gak ada urusan ya sama lo, jadi mending lo pergi sekarang."
"Terus kalau gue gak mau, lo mau apa ?"
"Kali ini lo ya yang cari masalah sama gue."
"Memang benar, agar lo sadar gak cuma lo yang bisa cari masalah, tapi gue juga bisa."
"Benar-benar ya lo."
Geovani seketika bangkit, Devan sangat memancing emosinya saat ini, kalimatnya memang tidak bisa diterima Geovani sedikit pun juga.
"Lo mau apa ?"
"Lo yang mau apa, lo fikir gue takut sama lo ?"
"Lalu apa ?"
Devan mendekatinya, tatapan keduanya kini tak terelakan lagi, Devan sepertinya memang tak ingin mengalah terhadap Geovani.
"Apaan sih kalian, untuk apa seperti itu ?"
Cessillya turut bangkit dan berusaha menengahi keduanya, tapi sepertinya itu tak berarti apa pun juga untuk Devan dan Geovani, karena mereka berdua tetap saja tak melepaskan tatapan satu sama lain.
"Devan, udahlah, kamu gak malu ribut sama cewek ?"