Leon menatap heran Hani dan Devan yang sejak tadi bolak-balik terus, entah apa yang mereka lakukan karena menurut Leon itu bukan sesuatu yang penting.
Kalau memang mereka ingin bicara harusnya duduk saja, tidak perlu seperti itu agar jelas juga apa yang menjadi pembahasannya nanti.
Leon menggeleng, entahlah mungkin memang meraka memiliki fikiran sendiri untuk menyelesaikan masalahnya, dan sepertinya itu bukan urusan Leon juga.
"Stop."
Devan menarik tangan Hani dan memeluk. Leon seketika menoleh dan terdiam menatap keduanya, agresif sekali Devan karena berani melakukan itu padahal Hani tengah kesal padanya.
"Lepas ih."
"Diam makanya, dari tadi aku sudah minta kamu diam."
"Lepas, sss lepas ah."
"Enggak, baikan dulu baru aku lepas."
Leon tersenyum dan berlalu meninggalkan keduanya, jadi benar jika Devan memang berniat untuk bersama dengan Hani, dan semakin kesini Devan semakin jelas menunjukan semuanya bahkan di depan mereka semua.