"Bibi belikan buah untuk makan siang."
"Buah apa ?"
"Apa saja, terserah yang penting jangan semangka."
"Baik."
Yossi mengangguk dan kembali melangkah, persediaan buah di rumah memang sudah habis dan tentu saja itu tidak bisa dibiarkan, karena Christ sangat suka buah dan akan ngomel jika di meja tidak ada buah.
Yossi duduk kembali menonton tv, biarkan saja yang penting Christ sudah ada di rumah sekarang, meski sakit tidak akan membuat Yossi terlalu khawatir juga karena bisa melihatnya kapan saja.
Yossi meraih ponselnya saat melihat layarnya yang menyala, memang sengaja disilent karena sejak tadi ada yang menghubunginya tanpa kejelasan.
Dan saat ini pun masih saja nomor itu yang menghubunginya, entah apa maksudnya karena saat Yossi menjawabnya panggilannya mendadak mati.
Berulang kali seperti itu, Yossi jadi malas untuk meresponnya lagi sehingga Yossi mengabaikannya saja dengan mensilent ponselnya itu.