"Hallo, lo dengar gue ?"
Tanya seraya mengibaskan tangannya, Geovani mengangkat kedua alisnya dan menggeleng.
"Syukurlah kalau memang gak apa-apa, sekali lagi sorry banget gue gak sengaja."
"Lo siapa, gue baru pertama lihat lo disini."
Lelaki itu tersenyum dan mengulurkan tanganya pada Geovani, tapi Geovani enggan meresponya sedikit pun.
"Ok."
Ucapnya seraya menurunkan tangannya, tidak masalah dengan penolakan seperti itu, tidak penting juga untuk berjabat tangan dengan wanita di hadapannya.
"Gue Ragil, gue anak Kampus sebelah, dan disini karena gue ditugaskan Dosen untuk mengurus beberapa hal."
Geovani berpaling sesaat, bukankah benar jika lelaki itu memang asing di Kampus, ternyata dia mahasisa tetangga.
"Selesai, gue duluan."
Geovani hanya diam membiarkan Ragil pergi, biarkan saja bukan sesuatu hal yang penting juga, lagi pula Geovani masih enggan untuk banyak bicara sekarang ini.