"Devan, makasih ya."
Ucap Cessillya, banyak sekali yang didapatkan hari ini dari Devan.
Cessillya memang telah menghabiskan banyak uang Devan, Cessillya membeli sagala macam yang memang diinginkannya.
Devan sendiri yang mengatakan kalau akan mengikuti keinginan Cessillya, bukan perihal memanfaatkan tapi itu adalah bukti jika kesempatan tidak akan datang dua kali.
"Kamu marah ?"
"Ngapain marah ?"
Cessillya tersenyum, uang Devan pasti banya jadi bukan masalah kalau memang Cessillya memakainya banyak.
"Maaf."
"Apa sih, aku gak ada ngomong apa-apa ya."
"Lagian diam saja makanya aku fikir kamu marah sama aku."
"Enggaklah, ngapain marah kan memang aku yang menawarkan."
"Kamu gak marah pasti bukan karena itu."
"Lalu ?"
"Karena kamu bisa sedekat tadi dengan Hani, iya kan ?"
Devan mengernyit, benarkah seperti itu, memangnya kenapa kalau Devan sedekat itu dengan Hani.
Mereka juga kenal, apa salahnya jika dekat, lagi pula Cessillya sendiri yang ingin Devan dekat dengan Hani.