"Sisi, ayo berangkat."
Ucap Devan di telepon, Devan telah berdiri di halaman warung Cessillya.
Devan memutus sambungannya setelah mendapat jawaban dari Cessillya, sepertinya Devan ingin menunggu di mobil saja, kakinya mulai pegal meninggu kedatangan Cessillya sejak tadi.
Devan kembali memasuki mobilnya dan asyi memainkan ponselnya, mungkin memang Devan terlalu pagi datang untuk menjemput Cessillya.
Tapi biarkan saja, karena kalau sudah seperti ini, perjalanan Devan tinggal setengah lagi dan dengan begitu Devan bisa merasa tenang.
"Jam berapa sekarang pak ?"
Tanya Cessillya seraya memasuki mobil, Devan menoleh dan tersenyum, tentu saja kalimat itu sudah ada dalam benak Devan sejak tadi.
"Sarapan dulu kan ?"
"Udah, makan roti doang, gak apa-apalah aku gak sempat masak tadi."
"Kita beli di jalan ya."
"Gak usahlah, nanti aja di kantin juga ada."
"Iya juga sih."