Hari sudah sangat larut tapi Cessillya masih terduduk di kursi halaman rumahnya, matanya sudah sangat mengantuk dan entah sudah berapa kali Cessillya menguap selama berada disitu.
Tubuhnya sudah sangat dingin tapi Cessillya masih enggan untuk masuk, ada satu hal dari dalam hatinya yang membuatnya yakin untuk tetap berada ditempat itu.
"Sisi."
Cessillya menoleh kemudian bangkit, matanya mengedar ke belakang Leon, Cessillya berharap tak ada siapa pun disana.
"Kamu masih diluar, ini udah larut malam, kamu bisa masuk angin."
Cessillya hanya diam menatap Leon, jantungnya berdetak diluar kontrol, matanya mulai memerah dan cairan bening telah menggenang disana.
Leon mengusap kedua lengan Cessillya dengan segera Leon membuka jaketnya dan memakaikan ketubuh Cessillya.
"Kamu harusnya pakai jaket kalau mau diam diluar malam-malam seperti ini."