Devan mengantar Cessillya pulang ke rumahnya, langit sudah gelap tapi Cessillya enggan pergi dari tempatnya tadi.
Devan tidak mungkin membiarkan hal itu, Devan juga tidak bisa terus menerus menemani Cessillya disana.
Meski dengan sedikit memaksa, Devan harus bisa membawa Cessillya pulang ke rumah.
Dan untunglah Cessillya juga akhirnya mau mengerti dengan apa yang dikatakan Devan, saat ini keduanya telah sampai di rumah Cessillya.
Devan meminta Cessillya untuk istirahat saja, sudah terlalu lama Cessillya terus menangis, matanya sudah hampir tak terlihat akibat bengkak.
Kalau terus seperti itu Cessillya bisa semakin drop, Devan sudah membujuk Cessillya untuk mau makan, tapi tetap saja menolak.
Mungkin untuk sekarang Cessillya hanya butuh tidur untuk bisa sejenak melupakan masalahnya.
"Aku pulang ya."
Cessillya hanya mengangguk, mulutnya seperti gembok yang kehilangan kuncinya, rapat dan tidak bisa dibuka.
Cessillya hanya menangis, menggeleng dan mengangguk saja sejak tadi.