Chereads / Rumitnya Cinta / Chapter 30 - Pertengkaran

Chapter 30 - Pertengkaran

Sesuai dengan ajakan Yasmin, 3 bersahabat itu kini sudah berada di salah satu Cafe outdoor pilihan Devan.

Yasmin dan Cessillya memang tak pernah kesana tapi mereka setuju saja dengan saran Devan karena memang tak semua tempat mereka ketahui.

"Yakin Yas disini ?"

"Tentu saja, aku lagi banyak uang."

"Sombong banget."

"Sekali-sekali."

"Ya udah mau pesan apa, biar aku saja yang pesan."

"Kan kamu yang tahu menu disini, kita ikut aja deh, iya kan Yas ?"

"Boleh, tapi harus enak."

Devan mengangguk dan berlalu meninggalkan keduanya, Cessillya terdiam menatap Yasmin.

Sejak baikan sama Kevin, Yasmin terlihat sangat ceria, wajahnya begitu bahagia.

"Yas, kamu jadian sama Kevin ?"

Yasmin mengernyit mendengar pertanyaan Cessillya yang tiba-tiba.

"Kenapa ?"

"Enggak, aku lihat kamu bahagia banget sejak baikan sama Kevin, kalian jadian ?"

"Enggak Sisi, memangnya kenapa kalau aku bahagia, kamu maunya aku sedih terus ?"

"Ya enggak juga."

"Ya udah makanya."

Cessillya mengangkat kedua alisnya, dan berpaling dari Yasmin.

Setidaknya Yasmin sudah menjawab kalau dirinya dan Kevin tidak menjalin hubungan spesial.

"Sisi."

"Apa ?"

"Leon gimana ?"

"Maksudnya ?"

"Dia gak deketin kamu lagi."

"Ih bodo amat, kenapa emangnya ?"

Yasmin menggeleng, Cessillya tersenyum geli, pertanyaan Yasmin terdengar aneh.

Untuk apa menanyakan Leon, apa pentingnya mereka kan punya urusan masing-masing.

"Ok, kita tinggal tunggu saja."

Devan kembali setelah pergi cukup lama, Yasmin mengangguk dan fokus dengan ponselnya.

"Pesan apa aja Dev ?"

"Aku pesan banyak, makanan, minuman, cemilan, buah."

Cessillya mengernyit, makanan sebanyak itu memang bakalan habis dan Yasmin apa bisa membayarnya.

"biar kenyang Si."

"Iya."

Setelah cukup menunggu, pesanan mereka pun datang.

Yasmin dan Cessillya bingung, Devan memesan banyak sekali menu.

"Ayo makan."

"Awas ya gak habis."

"Aman."

Yasmin dan Cessillya gak tahu jika Devan itu banyak makannya, ketiganya makan sambil sesekali lempar candaan.

Mereka sangat menikmati kebersamaannya, meski pun Devan dan Cessillya tak tahu kenapa Yasmin tiba-tiba baik sekali mau teraktir makanan enak seperti itu.

Semakin lama, Yasmin dan Cessillya mulai kalah, perutnya tak mampu lagi menampung makananan yang ada.

Devan tertawa, memang cuma dirinya yang jago makan.

Yasmin dan Cessillya anteng dengan menikmati buah sebagai makanan penutupnya, keduanya merasa mual melihat Devan yang masih anteng dengan makanannya.

"Kamu mau ke warung Si ?"

"Enggak, aku cape, udah bilang juga sama Hani, besok aja lagi."

"Ya udah aku juga mau langsung pulang."

"Berarti kita langsung bubar ya, atau perlu aku antar satu satu ?"

"Gak perlu."

Yasmin dan Cessillya menjawab kompak, Devan mengangguk dan meneguk sisa minuman digelasnya.

"Yas, besok di jemput Kevin ?"

"Iya, kamu jemput Sisi kan ?"

Devan mengangguk pasti, Yasmin tersenyum, dengan begitu Cessillya tidak perlu buang uang untuk bayar taxi onlien.

"Ya udah pulang yuk, udah kenyang gini tidur enak kayanya."

"Bagus banget tuh, ngembang nanti badan."

"Enak aja."

Cessillya memukul Devan dengan gemas, Ketiganya bangkit bersamaan dengan meraih tasnya masing-masing.

Cessillya tersandung kursi dan membuatnya limbung, tubuhnya yang tak bisa ditahan jatuh dan tak sengaja menabrak orang yang hendak melewatinya.

Keduanya terjatuh, Yasmin dan Devan kaget dan melirik Cessillya.

Sial, yang ditabrak Cessillya adalah Geovani.

Rupana Geovani dan Leon juga berada di tempat itu.

Devan tersenyum saat sadar siapa yang tak sengaja ditemuinya, Cessillya dan Geovani bangkit bersamaan.

"Kalau jalan hati-hati dong."

"Maaf aku gak sengaja."

"Lo ngapain disini, mampu lo makan disini ?"

Cessillya mengernyit, pertanyaan Geovani memang merendahkannya.

"Udah ayo pulang."

Leon mengajak Geovani pergi tapi Geovani menolak dan mendorong Cessillya begitu saja, betuntung Cessillya bisa menahan tubuhnya sehingga tidak terjatuh.

"Kasar banget jadi cewek."

"Diam, lo memang selalu cari ribut sama gue ya, mau lo apa sih ?"

"Mau pulang, kenapa memangnya."

Cessillya menjawab dengan tenang membuat Geovani semakin kesal padanya.

"Aduh udah deh Geovani, gak ada gunanya kamu ribut sama aku, rugi mungkin iya."

"Iya memang, lo itu gak guna."

"Udahlah, ayo pulang jangan ribut disini."

"Tuh dengerin kekasihnya, jangan ribut."

Cessillya tersenyum pada Geovani, Geovani mengernyit dan langsung menamparnya.

Semua kaget dengan apa yang dilakukan Geovani, terutama Cessillya sendiri.

Ini bukan kali pertama Geovani menampar dirinya, cukup sekali Cessillya diremehkan, kali ini tak boleh lagi.

"Apa, lo mau apa ?"

"Mau ini ...."

Cessillya balik menampar Geovani, Devan menyentuh pipinya sendiri melihat pembalasan Cessillya pada Geovani.

"Kurang ajar lo ya."

Geovani kembali mengayunkan tangannya, tapi Leon dengan cepat berdiri dihadapan Cessillya.

Tepat saja, tamparan kedua Geovani mendarat dipipi Leon.

Geovani membulatkan matanya saat sadar apa yang dilakukannya.

"Leon, aku ...."

"Pulang sekarang."

"Kamu ngapain belain dia ?"

"Pulang sekarang."

"Oh, jadi benar sekarang kamu juga suka sama wanita itu .... kan ?"

"Aku bilang ...."

"Kenapa kalau Leon suka sama aku ?"

Cessillya berdiri disamping Leon, dan menatap Geovani seolah menantangnya.

Geovani menyipitkan kedua matanya, tak mengerti dengan pertanyaan Cessillya.

"Ini loh Geovani."

Cessillya menautkan jemarinya melengkapi celah jemari Leon, semua terkejut dengan yang dilakukan Cessillya terutama Leon.

"Lo apaan sih."

Cessillya menepis tangan Geovani yang hendak melepaskan genggamannya ditangan Leon.

"Leon, kamu apa-apaan sih, kenapa diam aja, kamu suka kaya gitu ?"

"Nah itu, kamu tahu jawabannya."

Cessillya menjawab lebih cepat mendahului Leon, Leon menatap Cessillya tak percaya. bagaimana bisa Cessillya seberani itu terang-terangan melawan Geovani.

"Dasar kurang ajar."

Cessillya dengan cepat menahan tangan Geovani yang kembali ingin menamparnya.

"Diam."

"Lepas."

"Dengar baik-baik Van, semakin kamu berani sentuh aku, aku pastikan Leon akan semakin jauh dari kamu."

"Lo ngancam gue, lo fikir lo siapa ?"

"Cessillya, aku bukan orang lemah, kamu takut kehilangan Leon .... berhenti berlaku semena-mena sama aku atau .... Leon akan benar-benar pergi dari kamu."

Geovani mengernyit dan melirik Leon, Kenapa Leon hanya diam dengan apa yang dilakukan Cessillya.

Apa benar, Leon telah terpikat oleh Cessillya.

"Leon, kamu ...."

"Satu lagi, kamu ingat sering kali Leon curi waktu dari kamu hanya untuk bisa bertemu sama aku, kamu harusnya sudah tahu arti semua itu."

"Arti apa maksud lo ?"

"Van, lebih baik kamu perbaiki diri kamu, penampilan kamu, kelakuan kamu, agar Leon tak akan pernah tergoda wanita lain, apa lagi sama wanita kampungan seperti aku."

Geovani terdiam, harga dirinya akan hancur jika benar Leon meninggalkannya hanya demi Cessillya.

Geovani memperhatikan Cessillya dan Leon bergantian, gak mungkin .... Geovani gak akan mungkin kalah sama Cessillya.

"Ingat baik-baik Geovani, semakin kamu semena-mena sama aku, semakin jauh juga Leon dari kamu."

"Tutup mulut lo."

"Lain kali bukan sekedar tangan yang digenggam, coba saja"