Chereads / Orange And Lemon / Chapter 16 - COLORFUL KALEIDOSCOPE

Chapter 16 - COLORFUL KALEIDOSCOPE

GIANT TRUNADE!

Io pernah menjadi sasaran dari Shallow. Gany tidak begitu tahu apakah Shallow Friday akan menargetkan Io tetapi lebih baik tidak ambil resiko. Gany melemparkan Io keluar sampai keluar dari kubah berliannya. Dia juga merapalkan kartu sihir pada Io agar Io tidak bisa berontak sampai dia benar – benar keluar kubah. Io yang bisa terbang, mencoba masuk kembali tetapi tidak bisa. Kubah berlian hanya membiarkan seseorang yang Gany setujui untuk melintasinya. Sekarang Gany ingin berjuang sendiri melawan Friday Shallow. Atau seperti yang Friday katakan, Iblis Fyodor.

Gany membuat kubah berliannya menjadi lebih tipis sehingga cahaya matahari bisa masuk. Berbeda dengan Shallow yang menyerang Io, cahaya matahari tidak berdampak pada Iblis Fyodor. Bahkan tidak membuatnya silau sekalipun. Selain itu Iblis Fyodor masih memiliki jubah bulu gagak milik Friday. Ketika dia mengibaskan jubahnya, beberapa bulu bertebaran dan setiap bulu berubah menjadi Shallow. Shallow yang Fyodor keluarkan melemah karena cahaya matahari. Tetapi ada belasan mahluk seperti itu dan Gany tidak tahu cara mengalahkan satu pun dari mereka.

Gany berlari menjaga jarak dan mencoba mengamati keadaan. Dia mencoba melempari mereka dengan batu. Tapi para Shallow dan Fyodor bisa menghindar dengan mudah. Kemudian Shallow dan Fyodor mulai menerjang kearah Gany.

"Pilar tanah!" Seru Gany.

Tiba-tiba ada pilar yang mencuat dari tanah. Dengan cepat pilar itu melemparkan Gany keudara. Selamat! setidaknya itulah pikirannya. Sesosok Shallow langsung mengeluarkan kilatan cahaya dan seketika itu juga kaki dan tangan Gany terluka. Yang dimakan oleh shallow adalah bayangan. Tidak masalah dimana tubuh Gany jika Shallow bisa memakan bayangannya, maka Gany tetap akan terluka. Saat menghindar, Gany melewati Shallow dan termakan olehnya. Untungnya Gany dan bayangannya bergerak dengan sangat cepat sehingga yang dimakan hanya sedikit.

Gany kebingungan dan mencoba bereksperimen dengan cahaya. Dia merubah – ubah bentuk kubah seperti lensa cekung. Hal itu bertujuan agar cahaya matahari tersebar kemana – mana dan bayangan pun hilang. Memang strategi Gany sedikit berhasil dan membuat Shallow menjadi gelisah tetapi hal itu tidak berpengaruh kepada Fyodor. Bayangan yang dimiliki Gany juga ikut mengecil karena banyaknya cahaya namun tetap saja Gany tidak bisa menyentuh Fyodor. Sekarang Gany hanya bermain kucing – kucingan dengan mereka semua dimana Gany sedang menjadi tikusnya.

Di sisi lain, Shallow masih terpengaruh oleh hantaman batu seperti manusia namun Fyodor sudah bukan dari dunia ini lagi. Shallow yang terkena batu akan jatuh dan terluka namun tubuhnya bisa regenerasi lagi. Tapi Fyodor bisa menembus batu atau tembok dengan mudah. Satu – satunya yang membuat Fyodor tidak pergi keluar kubah adalah Gany. Fyodor masih dendam kepada Gany dan terpaku padanya.

"Ayo pikir! Apa yang harus ku lakukan?" Gany menjerit dalam hati.

"Sebelumnya ada Lapis yang bisa membunuhnya tetapi aku tidak bisa melibatkannya. Ini terlalu berbahaya." Gany mengingat pertama kali bertemu Shallow.

"Dia takut dengan hantu dan semacamnya. Aku tidak ingin melibatkannya lagi seperti saat itu." Gany sedikit merasa bersalah membiarkan Lapis melawan Shallow saat di tower.

"Apa lagi? Apa lagi?" Gany kebingungan.

Gany bergelantungan dari pilar ke pilar menghindari Fyodor yang terbang dengan sayapnya. Mungkin penggambaran yang tepat untuk manusia biasa adalah seperti ini. Ada segerombolan kecoa yang mengejar anda. Kecoa itu beracun dan jika diinjak maka anda akan keracunan. Lalu ada salah satu kecoa yang paling besar terbang kearah anda. Anda berada di rumah kosong dan tidak ada senjata yang bisa mengalahkan kecoa – kecoa itu. Anda yang tidak bersenjata hanya bisa berlari keliling rumah.

Ketika jarak Gany dan Fyodor lumayan jauh, Gany menancapkan Bec de Corbin ke tanah dan mencoba berbicara kepada Roh tanah di arena itu. Sebelumnya Roh Tanah membantu Gany untuk melawan Titan dan belum lama ini dia membantu Gany dalam membuat Kubah berlian. Kini Gany menceritakan kebingungannya dan meminta kepada Roh Tanah agar diberi petunjuk. Sayang sekali dia tidak tahu cara melawannya. Sepertinya musuh Gany kali ini bukan berasal dari alam sehingga Roh Tanah tidak tahu kelemahannya. Dia tidak bisa memenuhi permintaan Gany.

"Apa? Apa?" Gany sangat kebingungan.

"Fyodor, Friday, Thursday, Wednesday…." Gany mencari persamaan tentang musuh yang dilawannya.

"Pendeta Shubnean… Itulah yang mereka katakan." Gany mencari lagi.

"Shubnean, Leluhur Simon, Isolde, Sohaya." Legenda kerajaan Praha.

"Kebakaran di rawa!" Gany mengingat sesuatu.

"Dengarkan aku Roh Tanah di Arena!!" Gany berteriak keras. "Jadikan tempat ini rawa yang sangat gelap!!" Tambahnya.

"Apa kamu bersungguh - sungguh? Kamu ingin kami membuat hal yang serupa seperti masa itu?" Roh Tanah menjawab kepada Gany.

"Jadi legenda itu benar adanya." Gumam Gany. "Lakukan saja! aku akan menjadi Sohaya yang baru!" Seru Gany.

Tanah bergetar, Alam menjawab permohonan Gany. Seluruh bangunan di Arena runtuh seketika akibat getaran dahsyat itu. Kemudian tanaman – tanaman mulai tumbuh merambati puing – puing bangunan itu. Dari celah puing – puing tumbuh pohon – pohon yang menjulang tinggi. Tanah mulai becek dan perlahan mulai tergenang air. Sepertinya cerita tentang Sohaya itu tidak banyak berubah. Arena sekarang menjadi rawa gambut sama seperti di legenda dan Gany berdiri diatas pilar menyaksikan itu semua.

Persiapan selesai! Gany mengubah bentuk kubah berlian menjadi lensa cembung. Cahaya matahari terfokus pada satu titik dan memulai nyala api. Api itu merambat dengan sangat cepat dan membakar seluruh tempat itu. Ditambah lagi tempat itu sekarang adalah sistem tertutup karena keberadaan kubah berlian. Dengan kata lain tempat itu adalah oven yang memanggang semuanya. Perandaian lain adalah tempat kremasi yang membakar seluruhnya.

Sepertinya rencana Gany sedikit membuahkan hasil. Shallow – Shallow bawahan Fyodor terbakar karena kebakaran itu. Gany yang ikut terpanggang hanya bisa menikati saat – saat terakhirnya itu. Karena meski dia bisa merubah diri menjadi berlian, tetapi suhu dan tekanan dari oven raksasa itu akan sangat berdampak padanya. Entah apa yang akan terjadi padanya tetapi dia tidak yakin akan berhasil keluar dengan keadaan sehat wal afiat. Tiba – tiba Iblis Fyodor terbang menuju ke puncak pilar dimana Gany berada.

"Sial! Dia tidak terdampak sama sekali!" Gany melompat kedalam kobaran api.

Fyodor yang bisa menembus tembok juga bisa menembus api. Gany menjadi sangat gelisah, dia tidak punya rencana lagi. Apalagi kebakaran sudah dimulai, Gany sudah tidak bisa mengembalikannya lagi. Mengabaikan Iblis Fyodor, sebelumnya Shallow hanya bisa dipukul walaupun bisa regenerasi lagi. Tapi sekarang Shallow tidak lagi bisa beregenerasi karena terbakar terus menerus. Selain itu Fyodor tidak lagi bisa membuat pasukan Shallow karena akan langsung terbakar.

"Setidaknya aku berhasil menghabisi pasukanmu." Gany yang terpojok masih sempat memikirkan hal yang positif.

Gany merubah kakinya menjadi berlian yang utuh dan mencoba menendang Fyodor. Sebuah berlian yang dipenuhi cahaya api, mungkin saja itu adalah cahaya yang cukup untuk melukai kegelapan. Sayang cahaya itu tidak mampu untuk melawan Fyodor. Bayangan kaki Gany termakan dan Fyodor mengeluarkan kilatan cahaya. Gany kehilangan salah satu kakinya.

"Aaaarrgggh!!!" Gany menjerit kesakitan.

Memang kakinya berubah menjadi berlian tetapi bentuk kaki itu seperti kaca cembung. Walaupun ada cahaya yang tembus, masih ada bayangan yang terwujud karena diluar fokus. Meski tempat itu adalah lautan api yang penuh cahaya, tetapi hal itu tidak cukup menghilangkan bayangan dengan sempurna. Hanya sedikit celah dari rencana Gany itu tetapi Fyodor masih bisa memanfaatkannya. Fyodor memakan kaki Gany yang tidak dia rubah menjadi berlian. Yaitu bagian yang dekat dengan lutut Gany. Memang Gany tidak merubah lututnya agar tetap bisa bergerak tetapi itu menjadi kelemahannya.

Memang sakit tetapi Gany tidak punya waktu untuk berdiam diri. Ketika tahu bahwa dia gagal, Gany mencoba untuk lari tetapi dia terjatuh. Dia berlari dengan sempoyongan karena kehilangan satu kaki. Kemudian Gany membuat pilar batu yang mencuat dari tanah. Pilar itu melemparkannya jauh dari Fyodor. Setelah mendarat, pendarahan yang luar biasa itu Gany hentikan dengan merubah lututnya menjadi berlian. Tidak ada lagi darah yang mengalir ke kaki Gany.

"Ganymede Agasia… sungguh kami bingung padamu." Roh Tanah mencoba berbicara. "Semestinya kamu bisa mengalahkannya." Tambahnya.

"Apa? Aku hanya batu! Aku tidak bisa melawan hantu!" Gany mulai putus asa. "Lagipula jika kamu tahu cara melawannya kenapa kamu tidak memberi tahuku?" Gany merasa kesal.

Fyodor tampak senang dengan jeritan Gany. Gigi – gigi tajam di seluruh rongga mulutnya mulai berputar – putar mengelilingi rongga itu. Suara tawa dari alam lain terdengar jelas dari keluar mulut itu. Baru pertama kalinya Fyodor merasa menang melawan Gany dan dia ingin mengulanginya lagi. Fyodor terbang kembali menuju Gany dan hendak memakannya.

"Sesungguhnya kamu punya kekuatan untuk melawan iblis Fyodor… sedari awal kamu menolak kekuatan itu." Roh Tanah menjawab keputus asaan Gany.

"Nama kekuatan itu adalah… Lapis Agasia." Roh Tanah memberi petunjuk.

WIND OF CHANGES!

Roh tanah di Arena menurunkan berkahnya. Angin lembut seketika menyapu api yang membara. Suasana di dalam kubah berubah menjadi tenang. Suasana panas dan tekanan luar biasa hilang begitu saja. Hanya ada angin dingin sepoi – sepoi tanpa ada kehancuran yang terjadi. Oven itu berubah menjadi kulkas dalam sekejap. Mungkin itu terdengar bagus namun yang memandang itu bagus hanyalah Fyodor. Tidak ada lagi api yang dapat membakar pasukannya. Namun Gany juga sudah mendapatkan lagi kekuatannya. Setelah mendengar petunjuk dari Alam, Gany mulai membuka hatinya. Seketika itu juga Gany melihat Lapis yang berdiri tegap dihadapannya.

"Jangan bersedih Gany, aku sudah datang!" Lapis mencoba menghibur Gany.

"Dia adalah yang berbagi setengah namamu (Lapis), dia akan menjadi kekuatanmu untuk saat ini dan untuk kedepannya." Roh Alam mencoba menasehati Gany.

Lapis selama ini berada di luar kubah dan berusaha masuk. Lalu setelah Gany membuka hatinya kepada Lapis, Kubah berlian mengijinkan Lapis untuk masuk. Lapis yang awalnya takut akan hantu atau sosok yang mengerikan (Shallow) mau memberanikan diri untuk menghadapinya. Semuanya demi Gany, semuanya demi kekasihnya itu. Setelah masuk ke dalam kubah berlian, Lapis langsung menerjang Fyodor yang hendak menyerang Gany. Lapis melapisi kakinya dengan cahaya yang membuatnya berhasil menendang Fyodor. Fyodor terpental jauh dan Lapis berhasil menyelamatkan Gany dari serangan itu.

"Ayo bangun Gany." Lapis mengangkat Gany.

"Iya…" Gany merangkul Lapis agar bisa berdiri.

"Apa rencananya?" Tanya Lapis.

"Pedangmu." Jawab Gany.

"Espada Ropera keluarlah!" Lapis mengeluarkan dua pedang cahaya. "Kita akan menebasnya bersama kan?" Tanya Lapis.

"Jangan gegabah." Gany mengetuk kepala Lapis dengan punggung pedangnya. "Lagian aku hanya perlu satu pedangmu." Jawab Gany.

REQUIEM FOR THE TOWER!

Lingkaran sihir besar menyala di bawah bawah kaki Lapis dan Gany. Dari lingkaran itu, bangkitlah sebuah tower yang besar. Tower itu terus tumbuh dari dalam tanah, menjunjung sangat tingi jauh dari permukaan tanah. Tower itu terbuat dari berlian yang sangat murni dan membiaskan cahaya. Gany menancapkan pedangnya ke tower itu dan Lapis membuatnya bercahaya. Fyodor tidak bisa menembus masuk kedalam Tower itu karena cahayanya akan melukainya. Akhinya Fyodor terbang keatas Tower untuk mengejar Lapis dan Gany secara langsung.

Tower itu tumbuh dengan cepat sehingga Fyodor tidak bisa mengejarnya. Sementara itu Lapis dan Gany semakin tinggi dan semakin dekat dengan permukaan kubah berlian. Fyodor terus mengejar dan mengepakkan sayapnya lebih kuat lagi berharap bisa mengejar Gany. Tapi sayang Fyodor tetap gagal mengejarnya. Gany dan Lapis berhasil mencapai langit – langit dari kubah berlian. Kemudian bersama – sama, Gany dan Lapis menancapkan Espada Ropera ke kubah berlian tersebut. Lapis dan Gany bersama – sama mengalirkan seluruh mananya ke kubah tersebut.

KALEIDOSKOP!

Sinar terang memancar dari seluruh permukaan kubah berlian. Pengejaran Fyodor terhenti karenanya dan mencoba mencari perlindungan. Dia mencari celah dari pohon – pohon yang jatuh karena terbakar sebelumnya. Namun cahaya dari kubah masih bisa menemukan jalan untuk menyinarinya. Fyodor mengeluarkan beberapa Shallow untuk melindungi dirinya. Tetapi cepat atau lambat cahaya Kaleidoskop akan mengikisnya.

Kaleidoskop adalah perangkat optik dari cermin yang dapat memantulkan cahaya dari kaca berwarna dalam desain geometris melalui suatu penampil. Singkatnya suatu alat untuk membiaskan cahaya agar terpancar bentuk geonetris. Gany merubah bentuk permukaan Kubah berlian dan towernya yang membuatnya bisa memancarkan banyak rupa. Espada Ropera, Bec de Corbin, Tombak tali merah, cahaya – cahaya seperti itu terbentuk disana sini. Crush dari Gameciel, Berilia dari Ellen, A'tuin dari August, Unicorn, bentuk hewan – hewan yang pernah mereka berdua temui juga muncul. Arche, Io, Tres Bestias, Khan, August, Leo, Yeonhong, Bethony, Lapis, Gany, Orange dan Lemon, semuanya juga terwujud oleh pembiasan Kaleidoskop.

Kubah berlian dan Tower Gany pecah seperti balon udara yang tertusuk. Butiran – butiran debunya bertebaran di seluruh area. Butiran – butiran itu menyatu membentuk apa yang mereka pancarkan sebelumnya. Berilia menangkap Gany dan Lapis yang terjatuh dari udara dengan belalainya. Kemudian dia meletakkan mereka berdua di atas punggung Crush milik Gameciel. Teman – teman Gany muncul diatas permukaan tanah beserta dengan Cloningnya. Mereka semua dipersenjatai oleh senjata mereka masing – masing. Dan teruntuk Gany dan Lapis yang asli, mereka mendapatkan Orange dan Lemon.

Semuanya memiliki wujud fisik akibat terbentuk dari debu berlian milik Gany. Kemudian semuanya memiliki unsur cahaya akibar sihir cahaya milik Lapis. Dengan semua kualitas yang mereka miliki, mereka bukanlah tandingan dari Fyodor. Fyodor mengeluarkan banyak shallow dari sayapnya namun semua teman – teman Gany bisa menghadapinya. Unicorn peliharaan August menusuk Shallow dengan tanduknya dan shallow hilang seketika. Semuanya maju menyerang Fyodor sementara Gany dan Lapis melihat dari punggung Crush milik Gameciel.

Fyodor yang kabur bisa ditangkap dengan mudah dengan belalai milik Berilia. Berilia mencengkramnya dengan kuat dan langsung membantingnya ke tanah. Sebelum sampai ke tanah, Fyodor di sambut oleh tebasan pedang Lapis dan Khan. Kini Fyodor tidak lagi mempunyai sayap di punggungnya. Kemudian Cloning Gany memukulnya dengan keras sampai membuatnya terpental jauh. Lalu A'tuin melahapnya, mengunyahnya, menelannya dan meledakkan dirinya. Iblis Fyodor tanpa sisa musnah tanpa sisa, Wednesday dan Thursday hancur karena kebakaran yang dilakukan oleh Gany sebelumnya. Kali ini pertempuran benar – benar berakhir.

Disisi lain Arche berhasil menemukan Mikahla dan Seavans yang sedang bersantai di sebuah danau. Sebuah teratai besar mekar di danau itu dan diatasnya ada sebuah pulau dan pohon. Pohon itu berwarna pink bunganya dan menyebar dimana – mana karena hembusan udara. Mikahla bersandar di pohon itu dan memejamkan mata sementara Seavans duduk disebelahnya. Sepertinya mereka berada dalam posisi itu cukup lama. Burung – burung kenari tidak menganggap mereka sebagai ancaman sehingga mau hinggap di pundak Seavans dengan santai. Melihatnya membuat Arche berpikir bahwa mungkin itulah yang disebut 'Present in the Moment'.

Sepertinya Mikahla tahu bahwa dia akan dijemput oleh Arche. Ketika Arche datang, dia mulai membuka mata dan menyambutnya. Dia paham kenapa Arche datang mencarinya. Arche datang untuk menangkap Mikahla dan Seavans karena diduga teroris yang mengancam kerajaan. Teroris yang sama seperti pendeta Shubnean yang dihadapi Gany. Arche bukanlah petarung dan dia tidak punya kemampuan apapun untuk mengimbangi Mikahla. Oleh karena itu Arche membawa bantuan untuk menangkap Mikahla. Tres Bestias, si Baret Putih, Calisto, Panglima Jendral Europa, beberapa kavaleri dan juga Infantri. Sebuah persiapan yang luar biasa untuk menjemput Mikahla.

Mikahla dan Seavans mengikuti permintaan Arche untuk ikut dengannya. Dia menyerah tanpa syarat dan membuat 'penjemputan' itu menjadi lebih mudah. Effect Veiler menutup mulut mereka berdua serta menahan tangan mereka. Mereka berdua menaiki kereta kuda dan diantarkan ke Istana. Tidak seperti malam sebelumnya, Mikahla begitu penurut dan banyak tingkah. Sepertinya dia sadar akan kesalahannya. Atau mungkin dia takut untuk melawan semua yang ada dihadapannya. Alhasil semua hal yang berpotensi mengancam kerajaan telah di amankan. Sebuah hari yang gemilang untuk kerajaan Praha.

Keesokan harinya Lapis, Gany dan lainnya diundang ke Istana untuk menemui sang raja. Mereka semua berlutut didepan raja untuk mendapatkan penghargaan darinya. Pertama – tama Arche di puji atas strateginya untuk menjaga sang raja dan kerajaan. Semenjak Calisto diserang, semuanya khawatir akan keselamatan sang raja. Arche memberi strategi dimana sang raja bisa duduk manis di Istana sementara seluruh ancaman diselesaikan dalam satu hari. Rencana itu terbukti berhasil dan Arche diberi penghargaan oleh Raja.

"Oh iya Gany… kuperhatikan ada yang aneh saat kamu berjalan kesini." Raja penasaran.

"Maaf jika itu mennganggumu yang mulia. Kini kaki kiriku adalah berlian." Jawab Gany.

"Huhh… Gany… itu adalah berita lama." Raja menghela nafas.

"Maaf maksudku aku kehilangan kaki kiriku dan kini kakiku adalah batu biasa yang terbuat dari sihir berlianku untuk membantuku berjalan." Jawab Gany.

Awalnya Raja berpikir kalau Gany bercanda ketika Gany bilang kakinya adalah berlian. Karena memang dari dulu Gany bisa berubah jadi berlian, kenapa baru sekarang mengatakannya. Namun sekarang Raja sadar betapa parahnya pertempuran garis depan itu. Kaki berlian Gany bisa sampai dikalahkan oleh musuh. Oleh karena itu Io dan Gany diberi penghargaan karena berhasil menjalankan rencana milik Arche. Mereka berdua berada di garis depan pertempuran dan menyelesaikan misinya dengan baik. Raja sangat bangga kepada mereka.

"Lalu untuk Lapis… Seharusnya kamu bukan bagian dari strategi milik Arche tetapi kamu membantu Gany di garis depan dan berperan besar dalam menumpas Iblis Fyodor. Apa itu benar?" Tanya Raja.

"Kupikir itu terlalu dilebih – lebihkan yang mulia. Aku hanya kebetulan disana." Jawab Lapis.

"Kebetulan? Bagaimana kamu bisa sampai disana?" Raja penasaran.

Untuk menjelaskan kedatangan Lapis, perlu kembali ke malam sebelum hari kedua. Malam saat Mikahla ingin menerobos, sebenarnya saat itulah semifinal dan final terjadi. Arche hendak merekam pertandingan itu dengan kristal (kristal yang sama seperti yang dihancurkan Gany saat intermeso) dan menyebarkannya kepada penonton melalui mimpi. Untuk suatu alasan Mikahla bisa mengetahui kemampuan kristal yang merekam dan memberikan ilusi tersebut. Makanya Mikahla dianggap berbahaya.

Kemudian setelah semifinal dan final selesai, semua peserta tidur di penginapan di sekitar pangkalan militer yang telah disiapkan. Di pangkalan militer itu, di sebelah kasur Lapis, Gany menaruh Bec de Corbinnya. Lalu saat Gany bertarung melawan pendeta shubnean, dia memanggil senjatanya itu. Lapis yang tertidur disebelahnya terbentur dan membuatnya bangun.

Awalnya Lapis sedikit ling – lung dan kebingungan. Karena hari sudah agak siang, dia berlari ke arena untuk mengikuti semifinal. Setelah sampai disana, Lapis melihat arena yang telah tertutup kubah berlian milik Gany. Saat itulah dia ingat kalau dia sudah bertanding di semifinal. Lalu dia merasakan adanya pertempuran di dalam dan membuatnya ingin masuk. Apalagi ketika Io sudah dikeluarkan oleh Gany, dia semakin ingin menolong Gany.

"Sungguh kebetulan yang luar biasa." Raja tersenyum.

"Benar yang mulia." Jawab Lapis.

"Lapis… untuk kontribusimu terhadap kerajaan, aku akan menganugerahkan padamu gelar yang sama seperti suamimu." Raja memberi gelar pahlawan kepada Lapis.

"Mohon maaf menyela yang mulia!" Sahut Gany. "Aku tidak meragukan kebijaksanaanmu tapi aku memohon agar yang mulia tidak memberi gelar itu padanya." Gany bersujud pada sang Raja. "Saya mohon pertimbangannya kembali." Tambahnya.

Sontak semua orang kaget dengan ucapan Gany itu. Panglima Europa, Penasehat kerajaan dan para menteri yang ada disekitarnya langsung marah kepada Gany. Bagaimana mungkin seorang suami tidak ingin istrinya mendapatkan gelar yang mulia. Mereka semua berpikir Gany diselimuti rasa iri kepada Lapis karena telah meraih prestasi. Namun Gany hanya diam dan menerima semua hujatan itu. Dia tidak berani berkata apa – apa lagi setelah menyela perkataan Raja.

"Diam!" Seru sang raja. "Lapis, apa kamu ingin gelar pahlawan?" Tanya Raja.

"Jika Gany berpikir bahwa aku lebih baik tanpanya, maka aku akan menurutinya." Jawab Lapis. "Maafkan aku yang mulia. Bagiku pengakuan Gany lebih baik dari gelar pahlawan." Lapis ikut bersujud bersama Gany.

"Kalau begitu tidak ada yang bisa kukatakan lagi." Raja pergi meninggalkan ruangan.

Sedari awal Gany ingin menyembunyikan kekuatan Lapis untuk melindunginya agar tidak diketahui oleh musuh. Dia menantang Lapis untuk bertarung hanya dengan kecepatan dan pedang semata – mata untuk tujuan tersebut. Lalu jika Lapis mendapatkan gelar pahlawan, maka keadaan akan menjadi lebih rumit lagi. Tidak hanya Lapis akan dikenal oleh musuh, Lapis akan terus menerus berhadapan dengan musuh. Apalagi pahlawan dekat dengan politik yang ada di istana. Tidak hanya musuh dari luar, musuh dalam selimut pun juga akan mengincar Lapis. Jika sudah seperti itu maka apa yang dia usahakan akan sia – sia dan kesempatan untuk melindungi Lapis akan semakin mengecil.

Setelah raja keluar, semua orang di dalam ruangan itu juga ikut keluar. Semuanya keluar kecuali Lapis, Arche, Io, Gany dan juga Tres Bestias. Terutama Gany yang masih tetap bersujud dan tidak berani bergerak. Lapis mencoba mencoba mengangkat kepala Gany tetapi ketika dia menyentuhnya, dia merasakan tubuh Gany yang bergetar. Sepertinya Gany benar – benar menghormati raja sehingga begitu takut untuk melawannya. Yang tetap berada disana tidak ada yang menyalahkan Gany. Io dan Tres Bestias tidak menganggap Gany sedang ingin melakukan hal yang buruk. Arche memahami apa rencana Gany. Dan Lapis walaupun dia tidak paham rencana Gany, tetapi dia tetap mempercayainya.

Raja keluar dari ruangan dan berjalan dengan cepat. Mungkin dia marah tetapi dia tidak bisa melampiaskannya karena masih punya urusan lain. Dia datang ke ruang interogasi di penjara bawah tanah. Dia didampingi oleh Panglima Jenderal Europa dan penasehat kerajaan Widura. Penjagaan yang ketat menyertai perjalanannya ke dalam penjara tersebut. Raja hendak menemui Mikahla dan Seavans yang mana keduanya adalah suatu ancaman kerajaan. Ruang Interogasi itu adalah ruang tertutup dengan cermin besar di salah satu sisinya. Cermin besar itu adalah cermin satu arah yang terhubung ke ruangan khusus di sebelah.

"Kamu sungguh berengsek Raja." Seavans menyambut kedatangan sang raja.

"Jangan begitu Seavans, dia hanyalah raja yang sedang menjadi raja." Mikahla jago satir.

"Jaga mulutmu!" Europa langsung melemparkan bola api kepada mereka berdua.

"Tolong jangan ambil hati perkataan mereka." Widura menenangkan raja. "Mereka hanya marah karena telah tertangkap." Tambahnya.

"Kamu berakal pendek tuan penasehat." Sahut Mikahla. "Seavans marah karena raja meninggalkan Gany dan yang lainnya begitu saja tanpa mendengarkan alasannya." Mikahla membela Seavans. "Dia bahkan tidak menjawab perkataan Gany." Tambahnya.

Semua orang disana cukup terkejut dengan ucapan Mikahla. Dia bisa mengetahui berita seperti itu padahal hal itu baru saja terjadi. Apalagi dia berada di dalam ruang interogasi dan Raja juga langsung bergegas ke tempatnya. Ternyata cara Mikahla mendapatkan informasi itu cukup sederhana. Sedari awal ruangan interogasi sudah disadap sehingga Widura bisa mendengarkan pembicaraan Mikahla dan Seavans. Namun Mikahla malah balas menyadap Widura sehingga dia bisa mendengarkan apa yang ada disekitar Widura. Jadi Mikahla dan Seavans bisa mengetahui hiruk pikuk yang terjadi pada Gany dan lainnya.

"Abaikan saja yang terjadi disana, kali ini aku sedang fokus padamu." Ujar raja. "Siapa kamu? Apa tujuanmu kesini?" Tanya Raja.

"Namaku Mikahla… dia Seavans… aku adalah pahlawan dan dia adalah calon pahlawan." Beliau ini masih ingin nyatir.

"Ppfffttt…" Seavans menahan tawanya.

"Tidak bisa diajak bicara ya…" Raja mengeluh dalam hati. "Baiklah, biar Widura yang membahas apa yang terjadi pada mereka." Raja mulai berjalan pergi.

"Aku adalah orang kuat yang setara dengan pahlawan loh! Apa yang membuatmu berpikir kalau Widura akan aman jika sendirian bersamaku?" Mikahla menghasut raja.

"Setidaknya biarkan pria api itu disini." Sahut Seavans.

"Bahkan ibumu mengerti akan ketangguhanku setelah kujelaskan tadi malam." Trash Talk yang cukup keras dari Mikahla.

"Bunuh mereka!" Raja sudah tidak sabar lagi.

Seketika Europa langsung mengeluarkan pedang api dan menebas leher mereka berdua. Tentu dengan serangan seperti itu, tidak akan ada yang berhasil selamat. Apalagi potongannya sangat mulus dan cepat. Mikahla dan Seavans yang diborgol dengan Effect Veiler pun tidak bisa bereaksi apa – apa. Panglima Jenderal Europa dan penasihat Widura menyayangkan harus ada pembunuhan di depan raja. Akhirnya keduanya mengantarkan raja ke kamarnya beserta beberapa prajurit.

Walau masih pagi, Raja tampak kelelahan karena apa yang baru saja dia alami. Gany yang menentang perintahnya sudah membuatnya kebingungan. Apalagi Mikahla yang mempermainkan Raja dan yang lainnya di dalam penjara. Setelah sampai di dalam ruangannya, Europa dan Widura pergi untuk mengurus Istana. Empat prajurit berjaga di depan ruangan raja sementara Europa kembali ke penjara untuk mengurus Mikahla Alm. dan Seavans Alm. Bolak balik tidak apa yang penting raja selamat. Itulah yang dipikirkan Europa.

Di disisi lain Widura kembali ke ruangan Gany dan lainnya. Widura meminta mereka semua kembali ke penginapan mereka di pangkalan militer. Sebagai taburan garam diatas luka, Widura menasehati Gany dan ingin dia merenungi perbuatannya. Lapis sedikit tidak terima Gany diperlakukan seperti itu. Jadi dia langsung menyela dan menyeretnya pergi. Arche, Io, dan Tres Bestias pun juga ikut pergi meninggalkan Widura. Akhirnya mereka semua bersantai di kamar milik Gany.

"Ketua… Apa yang kamu pegang itu?" Tanya Houdini.

"Bila kamu tidak tahu, inilah yang dinamakan kelopak bunga." Jawab Arche.

"Maksudnya kenapa ketua membawa kelopak bunga? Darimana ketua mendapatkannya?" Houdini tidak puas dengan jawaban itu.

"Kelopak ini ada di bahu Widura. Sepertinya dia tidak menyadarinya selama ini." Jawab Arche.

"Apa yang kalian katakan? Kalian semua punya kelopak bunga itu." Sahut Io.

"Dimana?" Tanya Arche.

"Ini…" Io mengambil kelopak bunga yang sama di rambut Arche.

"Aahh…" Arche mulai memahami sesuatu.

"Ketua Arche mau kemana?" Lapis penasaran dengan Arche yang bangkit dari duduknya.

"Mandi… sepertinya tadi pagi aku kurang teliti membersihkan badanku." Jawab Arche. "Mau ikut?" Tanya Arche.

"Tidak mau!" Lapis melemparkan bantal kepada Arche.

Butuh keberanian luar biasa untuk mengajak istri orang mandi bersama didepan suaminya. Tapi Gany membiarkannya karena tahu itu hanya guyonan belaka. Sejak awal hati Gany tidaklah ditutupi oleh kegelapan seperti kata para menteri. Dia masih tahu mana yang benar dan mana yang salah. Lapis diajak jadi pahlawan adalah ajakan politik dan Lapis diajak mandi adalah ajakan percandaan. Baginya menjadi pahlawan adalah hal yang lebih buruk dibanding bercanda dengan kawan. Gany masih memegang prinsipnya itu. Dia juga tahu kalau Arche bukannya ingin mandi melainkan melakukan hal yang lain.

Arche pergi ke tempat dimana Mikahla dan Seavans di tahan namun dia dihentikan oleh penjaga. Penjaga disana berkata kalau Mikahla dan Seavans sudah dieksekusi dan sekarang sedang diinvestigasi oleh Panglima Europa itu sendiri. Arche berpikir bahwa kematiannya lah yang menyebabkan kelopak bunga itu bermunculan. Selama ini tidak ada yang sadar ada kelopak bunga di tubuh mereka. Lalu setelah kematian Mikahla, semuanya baru sadar. Pasti semua orang yang menangkapnya hari kemarin sudah ditempeli oleh kelopak bunga tersebut.

"Tapi untuk apa? Kenapa dia menempelkan kelopak bunga?" Arche kebingungan.

"Oh iya, Penasihat Widura tidak ikut menangkap hari kemarin jadi dia tidak mungkin terkena kelopak bunga." Arche mengingat sesuatu.

"Jadi kapan dia menempelkannya kepada penasihat Widura? Dan kenapa?" Arche kebingungan lagi.

Kebetulan Europa keluar dari ruang tahanan dan bertemu dengan Arche. Europa juga berkata hal yang sama yaitu Mikahla dan Seavans sudah dieksekusi. Europa juga menunjukkan dua tandu yang membawa tubuh mereka. Europa sedikit menyayangkan bahwa mereka sudah mati. Karena strategi yang susah payah Arche buat untuk menemukan dan menangkap mereka menjadi sia – sia. Tapi mau bagaimana lagi? Mereka berdua adalah orang yang menghina raja dan mengancam penasihat raja. Ditambah lagi mereka hampir mengacaukan Strategi Arche untuk menangkap pendeta Shubnean. Ada dugaan dia merupakan salah satu dalangnya jadi posisi Mikahla semakin dicurigai.

"Hahaha… Benar… jarang – jarang aku merasa kalah seperti ini." Arche meratapi nasib.

"Jangan begitu, Kamu sudah melakukan yang terbaik." Europa mencoba menghibur Arche. "Lain kali kami akan mengandalkanmu lagi." Europa berjalan pergi.

Setelah membeli banyak makanan, Arche kembali lagi ke kamar Gany. dan membawa kabar tentang Mikahla. Mereka semua sedikit bingung harus bereaksi apa. Karena memang mereka tidak mengenal satu sama lain. Apalagi tuduhan yang Mikahla dapatkan cukup berat. Jadi mereka berpikir bahwa Mikahla adalah orang jahat.

"Lalu kenapa ketua tampak begitu kesal?" Tanya Venus.

"Karena kita semua telah tertipu." Jawab Arche. "Semua yang datang dalam penangkapan Mikahla, telah terjebak dalam ilusi miliknya." Jawab Arche.

"Apa kelopak bunga itu ada hubungannya?" Tanya Gany.

"Benar… jika kita menggunakan kristal, dia menggunakan kelopak bunga." Jawab Arche.

Semua terkena ilusi saat menangkap Mikahla. Lalu yang mereka tahan di dalam ruang interogasi adalah Wednesday Alm. dan Thursday Alm. Mereka berdualah yang Europa penggal dan mereka berdualah yang Arche lihat diatas tandu. Tipuan yang dilakukan oleh Arche kepada kerajaan, ditiru oleh Mikahla dan diterapkan kepada seluruh orang di istana. Tidak hanya itu, Mikahla juga telah menyiapkan bila suatu saat ilusinya terpatahkan. Mikahla telah menaruh sebuah surat di saku Wednesday. Tidak ada yang bisa melihat surat itu kecuali dia yang telah terbebas dari ilusi.

Di surat itu dijelaskan bahwa Mikahla menaruh kelopak bunga kepada Widura untuk menyadapnya. Dia butuh tahu kondisi kerajaan agar bisa berbicara dengan 'layak'. Dia butuh informasi sehingga dia lolos dari tuduhan mengancam kerajaan ataupun yang sejenis dengannya. Lalu di akhir surat Mikahla berkata kalau dia tidak akan melakukan hal jahat. Dia ingin siapapun yang membaca surat itu percaya akan perkataannya.

"Ketua percaya begitu saja?" Tanya Gany.

"Ada tanda tangan Bort disana." Arche percaya begitu saja.

"Lalu dimana mereka berdua sekarang?" Gany merasa gelisah.

"Di sini!!" Tiba – tiba Mikahla membuka ruangan Gany.

"Kenapa kamu kesini?" Tanya Arche.

"Kenapa kamu bilang? Tentu saja menyusul kalian semua." Jawab Mikahla.

"Menyusul?" Semua orang bingung.

"Aku dan Seavans akan menjadi guru baru di sekolah kalian!" Mikahla menyampaikan kabar itu dengan bahagia.

Selama ini Mikahla berbicara dengan Raja secara delapan mata. Mikahla didampingi Seavans dan Raja didampingi Bort. Awalnya Raja datang ke ruang interogasi tempat Mikahla dan Seavans ditahan lalu memulai interogasi. Kemudian ketika Raja mendapati Mikahla tidak kooperatif, Raja meminta Widura menjelaskannya dan pergi keluar. Dia langsung pergi ke ruang sebelah untuk mengamati pembicaraan Widura dan Mikahla. Di ruangan itulah dia sangat terkejut ketika mengetahui Mikahla, Seavans dan Bort telah duduk santai menantinya. Tidak ada borgol atau yang lainnya. Bahkan mereka meminum teh bersama.

"Kamu sungguh berengsek Raja." Seavans menyambut kedatangan sang raja.

"Jangan begitu Seavans, dia hanyalah raja yang sedang menjadi raja." Mikahla jago satir.

Deja Vu. Mungkin ini pertamakalinya sang Raja dihina dua kali. Hal itu membuatnya sangat bingung. Apalagi ketika melihat ke arah kaca satu arah, dia melihat Europa memenggal Mikahla dan Seavans. Raja hendak keluar tetapi Bort memintanya untuk mengurungkan niatnya. Semuanya yang terjadi di ruangan sebelah adalah karena Ilusi milik Mikahla. Orang – orang di ruangan sebelah sedang mengikuti perintah raja palsu. Bort meminta Raja untuk duduk dan memulai dialog yang sebenar – benarnya dialog. Mikahla dan yang lain sampai repot – repot melakukan itu karena mereka ingin berbicara langsung dengan Raja Solemn the Magnificent secara personal. Berbicara dengan Solemn sebagai individu dan bukan sebagai Raja.

"Kenapa kamu ingin berbicara denganku secara personal?" Tanya Solemn.

"Menjadi raja membuatmu angkuh dan tidak mendengarkan perkataan orang lain." Jawab Mikahla. "Sekali lagi, Kamu tidak menanyakan alasan Gany meminta hal tersebut dan langsung pergi. Aku tidak berpikir orang seperti itu akan mendengarkan penjelasanku." Jelas Mikahla.

"Jadi sebenarnya aku yang tidak bisa diajak bicara?" Solemn baru sadar. "Apa sejak awal kami hanya menari – nari di atas telapak tanganmu?" Tanya Solemn.

"Jangan menari di telapak tanganku! Tanganku kecil." Mikahla melindungi telapak tangannya.

Bort menutup Cermin satu arah, menutup saluran suara dari ruangan sebelah dan duduk disebelah Solemn. Kegaduhan yang tejadi diluar tidak dapat masuk kedalam dan ruangan khusus itu menjadi lebih tenang. Mikahla mulai menjelaskan bahwa dirinya dan Seavans hanyalah pengembara yang kebetulan berada di Arena. Memang mereka berdua mencuri salah satu kristal tapi mereka tidak ada niatan buruk sama sekali. Ucapan seperti itu sama sekali tidak akan di dengar oleh orang angkuh dan curiga. Namun kini Solemn menurunkan egonya dan bisa mendengar penjelasan itu dengan baik.

Setelah membahas tentang kedatangan Mikahla yang damai, Solemn dan Bort membahas bagaimana Mikahla bisa mengetahui rencana Arche. Tentang bagaimana dia bisa mempelajari teknologi kristal dan bagaimana dia bisa menirunya dengan mudah. Pembahasan itu cukup panjang yang intinya Mikahla menceritakan bahwa dia pernah menemui teknologi yang mirip dalam petualangnnya. Namun dia cukup kagum bagaimana Arche menggunakannya dengan sangat brilian. Sebenarnya pembicaraan ini hanya dimengerti oleh Bort yang merupakan ilmuan. Solemn hanya bisa mengangguk dan mendengarkan. Pembicaraan itu berjalan sangat lancar dan tujuannya menjadi terpenuhi.

"Generasi muda jaman sekarang mengerikan sekali." Ujar Solemn.

"Bort yang merevolusi pengetahuan, Ganymede yang jadi pahlawan, Arche yang menipu seluruh kerajaan, Lapis, Io…. Walau masih muda tapi mereka sudah melampaui semua orang – orang tua di istana." Solemn merasa kagum.

"Berada dalam naunganku hanya akan menahan mereka. Buktinya Gany mulai meragukan perintahku." Solemn merasa kurang percaya diri.

"Mikahla, aku percayakan mereka padamu." Pinta Solemn.

Alhasil Mikahla dan Seavans menjadi guru baru yang akan membimbing Generasi muda. Mikahla, Seavans, Gany dan yang lainnya kembali pulang ke Tetra dengan menaiki kereta. Di dalam kereta Mikahla berbisik dengan Gany. Dia mengatakan bahwa Gany mendapatkan Istri yang berbakti. Dia meminta agar terus menjaganya karena itu adalah harta yang lebih berharga daripada dunia dan isinya. Lebih jauh lagi Mikahla menjelaskan bahwa meski Gany reinkarnasi 7 kali, dia belum tentu akan mendapatkan yang seperti itu lagi.

"Aku tidak tahu mengenai dirimu tetapi menempatkan orang seperti itu (Lapis) diatas perintah Raja dan kerajaan bukanlah hal yang buruk." Ujar Mikahla.

"Kamu satu – satunya orang yang tidak menceramahiku, tidak mendukungku dan malah memuji Lapis." Kekaguman Gany disertai dengan keheranan.

"Aku telah datang dari tempat yang sangat buruk." Sahut Mikahla. "Perceraian ada dimana – mana hanya karena bosan atau ketika uang mereka hilang." Mikahla mengingat – ingat kondisi itu. "Bahkan suatu keluarga akan saling menyalahkan dan tidak ingin bertanggung jawab bersama ketika terjadi suatu kesalahan." Mikahla bersedih.

"Darimana sebenarnya kamu datang?" Gany tidak percaya akan kemunduran moral seperti itu.

"Mungkin kuceritakan lain kali saat pelajaran." Jawab Mikahla.

Gany sedikit bingung mata pelajaran apa yang akan menjelaskan hal itu tetapi dia diam saja dan sabar menunggu. Akhirnya keretapun berangkat dan pergi menuju Tetra.