"Emang bukan?" Candy menaikkan alisnya.
Aku menganga menjatuhkan rahang mendengar perkataan Candy yang seperti itu. "Oh gitu! Gue enggak kompeten huh?" Aku berdecak sinis pada Candy.
"Becanda No! galak amat sih?" Candy nyengir.
Aku mendesis sinis mengecup singkat Candy membuat perempuan itu mengerang. "Apaan sih, No! Malu tahu!"
"Becanda gue, Cand! Galak amat sih!" Aku membalikkan kata-kata Candy membuat perempuan itu membelalakkan matanya naik pitam. Dia sudah siap dengan cubitan kepitingnya yang kutahan.
"Lagi nih!" Aku mengancam.
Candy buru-buru melepaskan tangannya. "Idiih!! Geli!" Ia menolak keras.
Kami terdiam beberapa saat. Sama-sama memiliki senyum simpul pada bibir sambil menghabiskan sisa makanan yang tersisa. "Takoyaki habis ini ya, No!" Aku tidak habis pikir dengan perut Candy. Jadinya aku hanya bisa membelalakkan mata mendengar perkataan perempuan itu.
"Perut atau gudang penyimpanan makanan sih?" Aku berdecak pada perempuan itu.