Dari bebeberapa dosen yang mengajar mata kuliah yang sama entah kenapa aku harus terdampar pada dosen satu itu. Sial sekali ketika harus membayar ukt belakangan. Semua kelas dengan dosen lain sudah penuh. Hanya dosen satu itu yang tersedia. Kalau saja bisa diskip mata kuliah satu itu. Sayangnya untuk semester depan bersinambungan dengan mata kuliah wajib itu.
Aku menarik nafas. Setidaknya berkuliah dosen galak itu lebih baik daripada mendekam dalam kontrakan Haji Anwar yang sempit dan jelek itu. Aku juga tidak punya banyak kegiataan lain selain menunggu kepulangannya Xeno. Itu lebih menyebalkan dan membosankan.
***
Xeno POV
Hari ini, hari pertama Fay kuliah. Aku sengaja bangun pagi-pagi untuk membelikannya bubur. Tidak berniat lembut atau perhatian pada Fay juga sebenarnya. Hanya saja pemikiran tentang kemungkinan Fay yang hamil menghantui juga. Aku tidak bisa tidur memikirkan hal itu semalaman. Biaya hidup berdua ditambah biaya kuliah Fay saja sudah nyaris mampus mencarinya.