"Mas Rey baik ya ternyata, Mas?" Alara mendengarkan cerita suaminya tersebut dengan seksama.
Agam menghembuskan nafasnya. "Dulunya sih gitu, Ra. Baik sih sebenarnya. Tapi Hati Rey pernah patah ketika tahu Chua akan menikah. Jadi yah… tahulah setiap laki-laki pasti butuh sesuatu untuk patah hatinya. Sayangnya saat Chua kembali Rey sudah terlanjur dengan sikap kasar dan blak-blakannya."
Alara mendengarkan. "Berarti pernikahan mereka bahagia ya, Mas…" Agam menarik nafasnya.
"Nggak bisa sepenuhnya bisa dikatakan bahagia, Ra! Namanya pernikahan pasti ada aja kan halangannya." Pandangan Agam menerawang lagi. mengingat bagaimana Rey dan Chua menikah. Bagaimana kehidupan mereka berdua yang tidak kalah memiliki kerikilnya. Bahkan menurut Agam, Rey dan Chua kuat sekali bisa melalui itu semua sampai sekarang.