Suara teriakan para gadis ditepi lapangan menambah semangat bagi para lelaki yang sedang mengoper bola yang mereka mainkan tersebut. Chua memutar bola matanya ketika para gadis mengelu-elukan nama Rey setiap kali dia mendapatkan bola atau berhasil mencetak poin. Dia tahu Rey masih tampan tapi laki-laki itu tidak perlu tebar pesona berlebihan. Chua tahi dia tidak seperti Gina, sahabatnya yang tidak mempunyai rasa cemburu bila suaminya Agam digilai para gadis.
Agam hanya mencintainya seorang secantik apapun perempuan yang pernah singgah dihidupnya. Agam tidak pernah memiliki ketertarikan pada perempuan manapun selain Gina. Secara perasaan maksud Chua. Wajar saja sahabatnya itu merasa aman-aman saja.
Sementara Rey berbeda. Jauh sebelum adanya Chua, Rey sudah punya deretan mantan yang cantik-cantik dan populer. Sangat berbeda dengannya yang introvert habis. Wajar saja tia merasa insecure diantara deretan gadis meski Chua hanya satu-satunya wanita yang dinikahi Rey.