Suara berisik sudah memenuhi kediaman Dipo pada pagi ini. Selalu seperti ini sebenarnya. Nyaris setiap hari. Selalu saja ada manusia pengganggu yang akan membuat Dipo naik pitam. Pagi ini dia mendapati manusia copian Arzan itu berada di kamar Neira. Bagaimana Dipo tidak akan naik pitam jika tidak sepeti itu.
"Au! Om aku Cuma nyasar doang. Ingin ke kamar Sean padahal," kilahnya.
Dipo makin naik pitam. Pasalnya kamar Sean berada di lantai satu dekat pintu samping. Hal ini dimaksudkan agar ketika pulang malam, laki-laki itu tidak perlu mengganggu penghuni yang lain. Sementara kamar Neira berada di lantai dua. Rafa jelas mengada-ngada dengan alasannya tersebut.
"Kamu pikir Sean pindah kamar?" Dipo menarik anak dari perempuan yang pernah dicintainya itu keluar kamar Neira. Gadis itu sendiri tengah bersiap-siap saat Rafa melompati jendelanya. Tentu saja Neira langsung berteriak. Meskipun Rafa sudah mengkodenya untuk diam.
