Sean menatap gadis yang ada dihadapanya. cukup cantik meski bertubuh pendek dan berisi. namun kulitnya putih bersih. tatapan matanya lembut. sebuah hijab membalut tubuhnya dengan sopan. tipikal gadis baik dan berpendidikan.
sementara si gadis menatap sekilas pria dihadapanya namun bisa menyimpan memori banyak. rambut pria itu diwarnai kepirang-pirangan wajahnya kusam tidak terawat namun tidak bisa menampik dibalik tampang acak acakan itu tersimpan wajah yang menawan. meski di wajah itu ditindik macam-macam. kaosnya rapi meski celanaya sobek-sobek.
"langsung ke intinya saja kenapa kamu setuju?" tanya pria itu.
jauh dari penampilanya si gadis mendapat perlakuan tidak diharapkan. "karena ingin nurut aja," ujar gadis tersebut berusaha santai.
pria itu mendengus "sudah kuduga kamu dipaksa. aku bisa bantu kamu memberontak," ujar pria itu.
"na g' pernah dipaksa!" bantah gadis itu. "atau abang g' setuju?" tanya gadis itu.
