sambil makan pun gadget tak lepas dari pandanganya. sesekali ekspresi ada yang tersenyum, ada yang berkerut-kerut ada yang jengah. yang terakhir adalah menjerit senang.
"dia jadi penulis. akhirnya dia jadi penulis " soraknya merangkul Devon kesenangan. " siapa?" tanya Devon.
"kakakku " ujar Ara penuh makna. Devon menatap penuh selidik. sama sekali tidak mirip.
kamu masih punya keluarga?" pertanyaan Devon melunturkan ssnyumnya pagi itu. dan Devon tau ia sudah salah bicara. Ara tersenyum getir. lalu menggelenggan kepalanya pelan. melihat reaksi itu Devon merangkul wanitanya meski tidak tau dengan jelas penderitaan sang wanita.
"malam itu aku berantem hebat dengan ayahku. dia menghapus namaku dari daftar keluarga. setelah itu aku pergi dari rumah. itulah kenapa alasan aku bertemu dengan anti mita!" jelas Ara. ia tidak tau kenapa masalah ini dicsritakan lepada Devon. masalah yang sebelumnya ia pendam sendiri.