Nina dan Alan terkesiap begitu motor itu pulang sore. Biasanya sekalipun tidak lwmbur Sean akan memilih dulu main bersama teman temanya sebelum pulang ke rumah. Tanpa bertanya wanitanya itu lansung menuju dapur lalu menyiapkan kopi masih dengan menggending Alan di tangannya yang lain.
"Oh, maaf ana g' tau bang pulang cepat," Ucap wanita itu buru buru mengkalrifikasi berharap Sean tidak membentaknya seperti saat saat awal Sean yang membentak wanitanya itu bahkan memontarkan kata-kata kasar saat tidak tersedia kopi untuknya.
"Biar aku yang menggendongnya," Ucap Sean merebut putranya. Bahkan Sean tidak ingat siapa nama putra mereka saking jarangnya mereka berinteraksi. Memang tidak salah Dimas menyebutnya bajingan. Peganganya terasa kaku wajar saja ia nyaris tidak pernah menggendong bayi sebelumnya. Agaknya si bayi juga merasakanya terbukti dengan Alan yang merengek dari pangkuan tersebut. Si ibu berusaha menenangkan dengan tetap membuat minuman untuk pasanganya.